Di Indonesia sendiri ada beragam alasan para Ibu tetap bekerja diantaranya membantu perekonomian keluarga. Urusan cari nafkah itu kan tugasnya kepala keluarga? Perempuan di rumah saja urus anak. Sering mendengar perkataan ini dilayangkan kepada ibu yang bekerja? Ya, ndak bisa begitu. Jika hanya ayah saja belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan keluarga dan ibu tidak keberatan untuk bekerja untuk membantu, bukankah itu sudah masuk dalam mencampuri urusan privatisasi orang lain?
Belum lagi omongan lain, “Halah, bilang saja tidak mau mengurus anak.” Setiap orangtua khususnya Ibu pasti memiliki keinginan kuat untuk mengurus anak mereka terutama setelah merasakan sakitnya melahirkan baik normal maupun cesar. Belum lagi, sakitnya mengalami pembengkakan payudara ketika ASI penuh. Juga, hal lain yang terjadi paska melahirkan.
Penting sekali untuk menghargai keputusan yang diambil oleh para Ibu baik itu menjadi Ibu yang mengurus anak maupun Ibu yang bekerja. Bagaimana juga Ibu yang tetap dirumah tetap tergolong bekerja hanya tidak digaji karena mereka tetap mengerjakan pekerjaan di rumah.
Jadi, tidak ada istilah Ibu tidak bekerja. Mereka bekerja dengan caranya masing-masing. Maka, hargai kerja keras mereka dengan tidak menggunjing pilihan hidup yang dipilih. Karena terkadang ada hal yang tersembunyi sekalipun kita melihat.