Scroll untuk baca artikel
Blog

Duduk Perkara Perobohan Rumah Singgah Bung Karno di Padang

Redaksi
×

Duduk Perkara Perobohan Rumah Singgah Bung Karno di Padang

Sebarkan artikel ini

“Jadi kalau kembali ke persoalan rumah singgah itu, rumah ini menjadi bagian penting dalam persoalan nasionalisme. Dan bagaimana langkah-langkah proses kemerdekaan Indonesia itu sudah dimulai ketika Bung Karno berbicara dengan petinggi militer Jepang di Bukittinggi,” kata Fikrul dikutip dari BBC.

“Keberadaan rumah itu menjadi benang merah bahwa Bung Karno itu pernah berdiam di sana. Pernah menggelontorkan ide-ide tentang persoalan nasionalisme, Komite Rakyat yang menjadi pemerintahan sementara. Hingga bagaimana Bung Karno mengajukan syarat ke Kolonel Fujiayama asalkan Jepang mau membantu kemerdekaan Indonesia,” sambung dia.

Pada masa-masa itulah hubungan hangat Sukarno dengan masyarakat Minang terukir sampai era 1950-an. Meski hubungan itu berujung luka ketika Sukarno melancarkan operasi militer untuk menumpas Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) pada akhir 1950-an.

Bakal Dibangun Kembali

Pemerintah Kota (Pemkot) Padang berencana membangun kembali, sekaligus merevitalisasi bangunan cagar budaya tersebut.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang mengaku sangat menyesalkan bangunan tersebut dirubuhkan, sehingga kini telah rata dengan tanah.

“Pemerintah daerah tentu berusaha untuk menjaga cagar budaya itu tetap ada dan melakukan revitalisasi,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/2/2023).

Menurut Yopi, saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemilik tanah dan bangunan.

“Setelah kita lakukan koordinasi dengan stakeholder terkait. Kita juga sudah turun dan bertemu dengan pemiliknya agar bersedia kembali untuk membangun,” katanya.

Bangunan cagar budaya itu kata dia, akan dibangun kembali di tempat yang sama dan bahkan dibuatkan cerita sejarahnya. [rif]