Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Ingatlah, Dunia Hanya Sementara dan Senda Gurau Belaka

Redaksi
×

Ingatlah, Dunia Hanya Sementara dan Senda Gurau Belaka

Sebarkan artikel ini

مَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ وَمَنْ كَانَتْ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ

Siapa yang dunia menjadi keinginan terbesar dihatinya, maka Allah akan cerai-beraikan urusannya. Dan Allah jadikan kefakiran diantara kedua matanya. Dan dunia tidak mendatanginya kecuali yang dituliskan saja untuknya. Dan siapa yang akhirat itu menjadi niat utamanya (keinginan terbesar di hatinya akhirat), Allah akan kumpulkan urusannya untuknya, dan Allah akan jadikan kekayaan di hatinya dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan dunia itu hina di matanya.” (HR. Ibnu Majah)

Sesungguhnya dunia ini memang mempesona manusia, bahka hati dan jiwanya akan senantiasa bergerak mengejarnya. Ketika sudah masuk ke lingkarnya, maka manusia sudah masuk lubang penjara setan lantaran cinta tertumpu pada yang tampak yakni dunia.

Jalaluddin Rumi mengatakan:

Dunia adalah tempat yang licin nan menggelincirkan, rumah yang hina, bangunan-bangunannya akan runtuh, penghuninya akan beralih ke kuburan.
Perpisahan dengannya adalah sesuatu keniscayaan, kekayaan di dunia sewaktu-waktu bisa berubah menjadi kemiskinan, bermegah-megahan adalah suatu kerugian.
Maka memohonlah perlindungan Allah swt, terimalah dengan hati yang lapang segala karunia-Nya.
Jangan terpesona dengan kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan kehidupan Akhirat.
Ketahuilah, sesungguhnya hidupmu di dunia akan sirna, dindingnya juga miring dan hancur.
Maka perbanyaklah perbuatan baik dan jangan terlalu banyak berangan-angan.

Ingatlah dunia ini hanya sementara, ia tempat yang licin, hina, bangunan yang runtuh dan semua akan kembali ke kuburan. Semoga kita tidak menjadi manusia yang menyesal, akan tetapi menjadi manusia yang sesungguhnya.

وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ ٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?.” (QS. Al-An’am: 32).