“Kalau kita ingin punya daya tawar yang lebih kuat di dunia internasional, maka ekspor kita juga harus naik kelas,” tegas Umam.
Dalam konteks kelembagaan, Umam mengusulkan pembentukan gugus tugas diplomasi ekonomi lintas kementerian yang dapat merespons cepat dinamika perdagangan global.
“Perwakilan kita di luar negeri harus diberi mandat dan sumber daya yang cukup untuk menjadi ujung tombak promosi sekaligus perlindungan kepentingan ekonomi nasional,” jelasnya.
Lebih lanjut, Umam juga menekankan pentingnya membangun ekosistem industri nasional yang tangguh. Ia menilai bahwa ketahanan ekonomi tidak hanya dibentuk dari luar, tetapi juga dari dalam negeri.
“Mulai dari rantai pasok yang kuat, insentif riset dan inovasi, sampai keberpihakan pengadaan pemerintah pada produk lokal semua harus ditata ulang. Kita perlu fondasi ekonomi yang bisa bertahan menghadapi goncangan global,”
Penurunan tarif ini disebut Umam sebagai momentum penting bagi Indonesia untuk mengukuhkan posisi sebagai kekuatan ekonomi regional yang disegani.
“Dengan kebijakan yang visioner, responsif, dan berbasis pada kepentingan nasional, Indonesia bukan hanya bisa bertahan, tetapi juga bisa memimpin dalam tatanan global yang sedang berubah.” pungkasnya. []