Ety Nurhayati membagikan tips membiasakan berkomunikasi dengan baik kepada anak. Apa saja?
BARISAN.CO – Sebagai orang tua, tentu saja menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya termasuk soal masa depan mereka. Namun demikian, banyak orang tua cenderung mengaturnya melalui harapan yang justru membebani anak-anaknya ke depan.
Tekanan besar dari orang tua terhadap anak bisa memberikan dampak buruk. Misalnya, risiko depresi atau kondisi kesehatan mental lainnya, masalah rendah diri, risiko cedera yang lebih tinggi, mendorong anak berlaku curang, dan lain-lainnya.
Dalam kelas parenting pembiasaan dan komitmen yang diadakan oleh Sekolah Orang Tua, Ety Nurhayati mengatakan, orang tua hanya bisa menyiapkan, tetapi tidak bisa menentukan masa depannya.
“Semua anak itu terlahir pintar sehingga orang tua harus membantu mereka tumbuh kembang agar menjadi makin pintar. Faktor pendidikan amat penting untuk mendorong mereka makin pintar,” kata Ety pada Jumat (25/3/2022).
Ety menegaskan, dasar proses belajar didapatkan dari rumah dan orang tua bertugas melakukannya.
“Bagian terpenting dari proses belajar dapat membatu anak mampu mengambil keputusan sendiri yang perlahan-lahan memahami konsekuensinya. Dan, proses pengembangan itu perlu adanya keterlibatan orang tua dalam mendidik anak,” tegas Ety.
Tips Membiasakan Anak Berkomunikasi dengan Baik
Komunikasi amat vital dalam perkembangan anak. Ety membagikan empat tips yang dia sepakati bersama dengan keluarganya untuk diterapkan dalam membiasakan berkomunikasi dengan baik kepada anak. Pertama, menggunakan bahasa yan baik dan benar dimulai sejak bayi.
“Jadi, saat berkomunikasi dengan anak yang masih bayi misalnya. Orang tua harus berbicara dengan benar. Tidak perlu mengikuti cara bicara atau bahasa bayi,” tambah perempuan lulusan UGM ini.
Ety juga menyebut perlunya menggunakan kalimat lengkap. Dia mencontohkan, biasanya orang tua meminta anak untuk bangun hanya dengan satu kata itu saja.
“Coba gunakan kalimat, ‘ayo, adek bangun sudah siang’. Itu lebih enak didengarnya dan tidak kasar,” jelasnya.
Ety menyampaikan agar orang tua rajin mengenalkan kosa kata yang beragam.
“Bisa dengan bacaan dan pengetahuan kita. Misalnya, bercengkarama sama dengan bercanda dan bersenda gurau. Kenalkan kosa kata beragam itu,” tutur Ibu dari empat anak ini.