Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini Lingkungan

Evaluasi Akhir Tahun LP3ES: Politik Lingkungan dan Masalah Perubahan Iklim

:: Lukni Maulana
16 Desember 2021
dalam Lingkungan
merusak lingkungan

Ilustrasi: Pixabay

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Pendiri LP3ES, Ismid Hadad menyampaikan selama ini pembangunan dilakukan dengan cara merusak lingkungan dan alam, itu jelas tidak bisa lagi diterapkan karena sangat merusak dan merugikan masyarakat.

“Padahal banyak cara lain pembangunan dengan tanpa merusak dan tetap melestarikan alam. Tidak bisa lagi dibiarkan nafsu ekonomi, nafsu finansial terus membawa bencana dan kerusakan,” terangnya pada webinar Evaluasi Akhir Tahun LP3ES bidang Politik Lingkungan Hidup dan Masalah Perubahan Iklim, Rabu (15/12/2021) malam.

Menurut Ismid masalah tata kelola harus jadi perhatian serius dan itulah pentingnya pengawasan yang lebih efektif dan lebih terkendali oleh masyarakat sipil. Agar masyarakat sipil tidak hanya hanya jadi subordinasi dari pemerintahan.

“Satu lagi hal serius yang perlu lebih jadi perhatian adalah ancaman kerusakan akibat perubahan iklim yang dampaknya bagi manusia jauh lebih besar dan daya jangkaunya mencapai pelosok mana saja. Satu satunya cara meredam dampak kerusakan akibat perubahan lingkungan adalah dengan melakukan mitigasi dari bencana perubahan iklim tersebut,” imbuhnya.

BACAJUGA

polusi rohani

Polusi Rohani

8 Mei 2022
Akibat Gelombang Panas, Kehidupan di India dan Pakistan Bak di Neraka

Akibat Gelombang Panas, Kehidupan di India dan Pakistan Bak di Neraka

4 Mei 2022

Sementara itu terkait emisi karbon, Ismid berpandangan Indonesia dianggap masih ragu-ragu dan tidak konsisten sehingga menjadi olok-olok media internasional.

“Model sistem penurunan emisi yang dimiliki Indonesia juga sudah seharusnya dievaluasi karena dipandang tidak efektif,” imbuhnya

Ketua Dewan Pengurus BINEKSOS  mengatakan penurunan emisi yang paling besar di Indonesia adalah dari hutan.

“Namun model penurunan emisi Indonesia dengan mengkompensasi kerusakan hutan di satu wilayah dengan mengganti di wilayah lain adalah model yang keliru,” ujarnya.

Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB, Prof Hariadi Kartodihardjo mengatakan terdapat beberapa persoalan mendasar dari karut matur tata kelola lingkungan hidup dan pemanfaatan sumber daya alam (SDA).

Hal yang disorot Prof Hariadi yakni persoalan ketimpangan pemanfaatan sumber daya alam yang menjadi dasar dari persoalan-persoalan lingkungan hidup dan sumber daya alam. Termasuk soal-soal politik tata ruang perizinan dan infrastruktur.

“Adanya institusional corruption yang merupakan peran lembaga, bukan orang per orang terkait praktik-praktik dan sistem yang korup dalam pemanfaatan tata ruang dan sumber daya alam,” sambungnya.

Persoalan lain menurut Prof Hariadi,  adanya tekanan-tekanan nyata dari perusahaan yang beroperasi mengeksploitasi sumber daya alam di daerah dengan didukung oleh militer dan paramiiter setempat sering menjadi hambatan bagi kepala daerah dalam menjalankan program aksi penyelamatan lingkungan hidup di daerah.

“Termasuk peizinan-perizinan ekstraktif yang kini menurut UU Omnibus Law telah menjadi wewenang pemerintah pusat sehingga daerah menjadi tidak berdaya,” terangnya.

Penulis Buku “Di Balik Krisis Ekosistem” mengatakan lingkungan hidup banyak sekali terkait dengan “hukum alam”. Hutan lindung jika dirusak oleh siapapun pasti akan memberikan dampak kerusakan berupa bencana alam yang luar biasa.

“Sehingga dari situ perlu keputusan pasti dan bukan hanya persoalan negosiasi politik. Tetapi arah politik lingkungan hidup semakin melonggarkan pemanfaatan eskploitasi sumber daya alam dengan alasan adanya proyek strategis nasional 2021,” terangnya.

Lain lagi dengan Fachruddin M Mangunjaya, Penulis Buku “Generasi Terakhir” menyorot persoalan lingkungan dan peran agama.

Menurut Fachruddin dimensi etik, di antaranya peran agama perlu diketengahkan kembali dalam kebijakan-kebijakan penyelamatan lingkungan, apalagi jika dikaitkan dengan bencana perubahan iklim pemanasan global yang segera melanda.

“Praktik-praktik korupsi institusional, kesalahan tata kelola dan lain-lain yang berdampak pada kerusakan lingkungan harus segera disadari sebagai hal memalukan dan harus dihentikan,” imbuhnya.

Menurutnya, sejak 2015 telah coba diupayakan penyadaran-penyadaran melalui ajaran agama bagi penyelamatan lingkungan bekerja sama dengan berbagai institusi.

Fachruddin mencontohkan, ketika terjadi kebakaran hutan dahsyat pada 2015 di Riau sehingga BNPB merasa kewalahan, diadakanlah salat minta hujan dan seketika terjadi hujan cukup besar.

“Pendekatan-pendekatan kearifan lokal melalui agama dan tinjauan metafisika yang kerap dianggap tidak ada, kadang-kadang justru membantu,” terangnya.

Menurut Fachrudiin sebagai negara yang berkeTuhanan, perlu dilakukan lagi pendekatan-pendekatan spiritual seperti itu dalam penanggulangan kerusakan alam.

“Pesan-pesan moral sebagaimana ditulis dalam “Generasi Terakhir” perlu disosialisasikan sebagai generasi terakhir anak manusia yang perlu menyelamatkan Bumi sebagai warisan luhur,” pungkasnya (Luk)

Topik: Lingkungan HidupPerubahan IklimProf Hariadi Kartodihardjo
Lukni Maulana

Lukni Maulana

Kegilaan adalah langkah awal dan setiap perjalanan langkah menuju mati

POS LAINNYA

1.332 Pohon di Sungai Ciliwung Terlilit Sampah Plastik, Pemerintah Terancam Somasi
Lingkungan

1.332 Pohon di Sungai Ciliwung Terlilit Sampah Plastik, Pemerintah Terancam Somasi

16 Mei 2022
Tantangan dan Masa Depan Bus Listrik di Jakarta sebagai Upaya Perbaiki Kualitas Udara
Lingkungan

Bus Listrik Lebih Menguntungkan Ketimbang Mobil Listrik

10 Mei 2022
Hawa Panas Beberapa Hari Ini Bukan Karena Gelombang Panas, Ini Penjelasan BMG
Lingkungan

Hawa Panas Beberapa Hari Ini Bukan Karena Gelombang Panas, Ini Penjelasan BMG

9 Mei 2022
Pajak Karbon di Swedia Gagal Meski Paling Mahal, Bagaimana dengan Indonesia?
Lingkungan

Pajak Karbon di Swedia Gagal Meski Paling Mahal, Bagaimana dengan Indonesia?

9 Mei 2022
Akibat Gelombang Panas, Kehidupan di India dan Pakistan Bak di Neraka
Lingkungan

Akibat Gelombang Panas, Kehidupan di India dan Pakistan Bak di Neraka

4 Mei 2022
99% Sampah Didaur Ulang, Swedia Terpaksa Impor Sampah
Lingkungan

99% Sampah Didaur Ulang, Swedia Terpaksa Impor Sampah

28 April 2022
Lainnya
Selanjutnya
Pekerja Wisma Atlet Jadi Pasien Omicron Pertama dan 3 Warga Tiongkok Probable

Pekerja Wisma Atlet Jadi Pasien Omicron Pertama dan 3 Warga Tiongkok Probable

Hakikat Berpasangan

Lebih Baik Jomblo, Menyelami Hakikat Berpasangan

TRANSLATE

TERBARU

Kolaborasi dan Ekosistem, Penopang Model Bisnis Bank Digital

Kolaborasi dan Ekosistem, Penopang Model Bisnis Bank Digital

20 Mei 2022
ekspor beras DKI Jakarta

Peristiwa Bersejarah, DKI Jakarta Ekspor Perdana Beras ke Arab Saudi

20 Mei 2022
Kesusastraan jawa

Kesusastraan Jawa, Tinjauan Umum dan Jenisnya

20 Mei 2022
Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya

Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya

20 Mei 2022
Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022

Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022

20 Mei 2022
berharaplah kepada allah

Berharaplah Kepada Allah, Hati Jadi Tenang

20 Mei 2022
Fakta-fakta Seputar Minyak Goreng Curah yang Batal Dilarang Penjualannya

Ekspor Kembali Diizinkan Meski Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Bukti Ketidakbecusan Menteri Jokowi

20 Mei 2022

SOROTAN

Kasus Ruhut Sitompul
Opini

Kasus Ruhut, Waktu yang Tepat Rekonsiliasi

:: Yayat R Cipasang
16 Mei 2022

Kasus Ruhut Sitompul

Selengkapnya
Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Mewabah Gegara Tergiur Impor Ternak Murah

Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Mewabah Gegara Tergiur Impor Ternak Murah

11 Mei 2022
Ganjar Little Jokowi

Ganjar Little Jokowi, Untung atau Buntung?

8 Mei 2022
politik kadal gurun

Kisah Kecebong, Kampret dan Kadal Gurun

6 Mei 2022
Benarkah Bule Itu Pasti Kaya? Tidak!

Benarkah Bule Itu Pasti Kaya? Tidak!

5 Mei 2022
Kesalehan Sosial dan Islamophobia

Jilbab, Kesalehan Sosial dan Islamophobia

1 Mei 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang