Kebencian terhadap Juan-Evita bertambah besar di sebagian kalangan, mengingat kenyataan bahwa pemerintahan Perón secara terang-terangan menyatakan kekagumannya terhadap Nazi.
Bahkan dalam beberapa dokumen perjalanan dinas, diduga Evita—atas restu Juan Perón—pernah membuat kontak bisnis dengan Jerman untuk menciptakan sejenis pelayanan imigrasi bagi para penjahat Nazi, agar dapat melakukan pelarian ke Argentina.
Dugaan itu mendapat kebenarannya tanggal 19 Juni 1947. Sebuah kapal barang bernama Santa Fe tiba di Buenos Aires dan menurunkan ratusan orang Nazi di ‘negara baru’ mereka. Banyak di antaranya disebut-sebut merupakan saintis, para pembuat teknologi perang Nazi. Beberapa di antaranya merupakan petinggi Nazi, termasuk otak di balik holocaust Adolf Eichmann.
Dua Reaksi Kematian Evita
Evita Perón bagaikan hidup di antara kasih sayang dan kebencian yang sama kuatnya. Hal itu tergambar jelas pada hari kematiannya, 26 Juli 1952, jam 08:25 malam.
Argentina terbelah antara suara isak tangis para pengagumnya, dengan suara tutup gabus yang dilepas dari botol-botol sampanye oleh elite yang membencinya.
Hari ini, seluruh rakyat Argentina tahu siapa Evita. Dalam kultur pop, telah banyak karya buku, film, lagu-lagu, dan medium lain dipublikasikan berdasarkan riwayat hidupnya. Ini membuktikan Evita Perón telah menjelma sebagai legenda yang menyala di hati rakyat Argentina.