Scroll untuk baca artikel
Berita

Fabrikasi Data Hasil Penelitian, Dosen Unsoed Diduga Lakukan Pelanggaran Integritas Akademik

Redaksi
×

Fabrikasi Data Hasil Penelitian, Dosen Unsoed Diduga Lakukan Pelanggaran Integritas Akademik

Sebarkan artikel ini
Dosen Unsoed Purwokerto
Ilustrasi

Dosen Unsoed diduga melakukan pelanggaran integritas akademik dengan mempublikasikan hasil penelitian sebelum uji laboratorium selesai.

BARISAN.CO – Dugaan pelanggaran integritas akademik dengan fabrikasi data atau pemalsuan data hasil penelitian mahasiswa bimbingan terjadi di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Terduga menerbitkan hasil penelitiannya ke jurnal ilmiah tanpa melalui uji laboratorium.

Dari data yang dikumpulkan, hasil pengujian laboratorium keluar pada 16 Desember 2021, namun batas waktu pengajuan artikel penelitian pada November 2021.

Dosen peneliti Unsoed, Yanto Ph.D mengungkapkan, temuan dugaan pelanggaran tersebut telah dilaporkan kepada Rektor Unsoed, Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq pada Mei 2024.

Namun, hingga setahun kemudian atau Agustus 2025, belum ada tindak lanjut kampus atas kasus tersebut.

Yanto menjelaskan, skandal ini bermula ketika ada temuan dari seorang peneliti senior yang mengungkapkan bahwa penelitian mahasiswa yang belum selesai dipublikasikan dalam sebuah konferensi ilmiah oleh dosen pembimbing pada tanggal 27 November 2021.

”Padahal, benda uji baru didaftarkan ke laboratorium tanggal 30 November 2021 dan hasil uji baru keluar tanggal 16 Desember 2021,” kata Yanto.

Yanto menambahkan, penelitian yang dilakukan adalah adalah penelitian eksperimen di laboratorium yang semestinya harus menyelesaikan uji laboratorium, kemudian analisis hasil, barulah diterbitkan.

“Dari urutan waktu, sudah jelas potensi rekayasa atau manipulasi data. Data pada paper yang dipublikasikan juga sangat berbeda dengan hasil pengujian laboratorium,” ucapnya.

Yanto menilai, hal tersebut sangat mungkin terjadi karena adanya relasi kuasa. Walau mahasiswa mengetahui, Yanto menegaskan, relasi kuasa antara dosen pembimbing dengan mahasiswa bimbingan, apalagi mahasiswsa S1, akan membuat mahasiswa takut untuk protes.

Menurutnya, temuan tersebut bukan sekadar insiden, lebih kepada wujud retaknya sistem, di mana integritas kadang-kadang akan kalah dari beban prestasi akademik.

“Publik kini menunggu. Apakah Unsoed berani mengambil sikap tegas terhadap pelanggaran ini? Atau, justru memilih bungkam demi nama baik semu,” tegas Yanto.

Sementara itu, Juru Bicara Unsoed Edi Santoso menyampaikan, terkait laporan adanya dugaan pelanggaran integritas akademik pihaknya bakal melakukan pengecekkan ulang dokumen tersebut.

“Pihak rektorat akan melakukan pengecekan ulang dokumen itu dimana, sampai dimana. Apakah kalau benar ditujukkan lama pasti ada historinya, akan dicek-cek lagi,” jelasnya.

Edi menjelaskan, jika memang ada pelaporan pasti bakal ditindaklanjuti dan dibahas dikomisi etik.

“Semua ada ketentuannya, pelanggaran-pelanggaran etik sudah ada regulasinya. Itu butuh proses kalau ada pengaduan, mestinya pihak komisi etik akan menindaklanjuti, bukti-bukti dan saksi akan dicek. Universitas berkomitmen menindaklanjuti semua aduan-aduan yang masuk,” pungkasnya.