Demokrasi dengan argument atas nama rakyat; ini pun patut dipertanyakan. Rakyat sudah mempresentasikan dirinya dalam diri para wakilnya di DPR. Muncul suara sumbang beberapa hari terakhir, jangan sampai para wakil rakyat ini mebentengi diri agar dapat pula memperpanjang jabatannya di Senayan menjadi 3 periode. Bukankah ini secara kontraproduktif mengerdilkan peran partai politik yang merupakan ‘pabrik’ politisi muda yang pada gilirannya menjadi wakil rakyat namun terus menunda cita-citanya hanya karena pemimpin partainya tidak percaya diri dan apalagi ingin berlindung di rejim yang amankan posisinya. Pelan tapi pasti, oligarki akan menciptakan plutokrasi yang mengacu pada kebijakan melindungi kekayaan materi para oknum di lingkaran kekuasan agar mendominasi minoritas lainnya yang dipandang sebagai kompetitor.
Oligarki meruntuhkan Demokrasi
Jika situasi memang telah terjadi secara masif seperti ini, dengan aksi koboi dua pemimpin parpol ataupun lainnya yang secara samar-samar dalam lubuk hati yang tidak berani berucap tapi berani berbuat oligarkis maka makin kuat pengaruh gerombolan pengkhianat rakyat. Minimal menjilat ludahnya sendiri jika tak ingin dikatakan mengkhianati rakyat. Kata yang tepat adalah oligarki. Kita pasti paham arti oligarki adalah bentuk pemerintahan yan kekuasaan politiknya secara efektif dikendalikan oleh sekelompok elit kecil dari masyarakat, baik dibesakan menurut kekayaan, keluarga, atau militer. Istilah ini berasal dari kata Yunani untuk mengartikan ‘ sedikit’ dan ‘memerintah’.Bagaimana mungkin, keputusan yang sudah disepakati bersama dilanggar begitu saja hanya karena keinginan sedikit orang yang ingin terus memerintah.
Bangsa sebesar ini yang bahkan mendapat kepercayaan pemimpin G20, sepertinya berjalan mundur secara politik. Jika kita sudah mendapat kepercayaan sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang hebat diantara 20 negara’ terhebat’ sejagat ini, mengapa kita kecut atau bahkan tidak berani menghadapi badai ekonomi, misalkan akan terjadi setelah presiden Jokowi lengser keprabon 2024 dan mega proyek IKN belum rampung.. Setiap pemimpin pasti punya cari sendiri menyelamatkan bangsanya. Indonesia adalah negara yang hebat dan memiliki banyak pemimpin hebat.
BJ Habibie meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Soeharto 21 Mei 1998. Kecemerlangan BJ Habibie membongkar cengkraman oligarki politik dan kekuasaan ala Orde Baru pelan tapi pasti memberi dampak sangat berarti. Tahanan politik dibebaskan, media massa tumbuh subur tanpa berpura-pura mengekspresikan karya jurnalistik mengeritik pemerintah , seperti menguak sisa-sisa KKN era Orde Baru. BJ Habibie sebagai salah satu tokoh harapan Pak Harto di masa depan, benar-benar bertindak dengan gayanya sendiri sebagai teknokrat, bukan sebagai politisi sejati menumpas oligarki politik. Mengapa belum apa-apa sudah muncul lagi oligarki politik di era pasca reformasi ini..