Scroll untuk baca artikel
Blog

Fery Farhati: PKK Fokus Mengurangi Masalah Stunting di Jakarta

Redaksi
×

Fery Farhati: PKK Fokus Mengurangi Masalah Stunting di Jakarta

Sebarkan artikel ini

Sosialisasi stunting bukan kegiatan yang terikat dengan lokasi. Materi bisa dikemas secara kreatif dan disosialisasikan, misalnya di acara pengajian kepada ibu yang memiliki remaja.Fery Farhati (Ketua PKK DKI Jakarta)

BARISAN.CO – Salah satu kegiatan kolaborasi yang akan dilaksakan oleh Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) DKI Jakarta ialah kegiatan tentang isu stunting di Jakarta. Hal ini bertujuan untuk memberikan gizi dan stimulasi yang tepat sehingga bisa mengurangi masalah stunting di Jakarta.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan dan Biro Kesejahteraan Sosial Provinsi DKI Jakarta, dari 430 balita kekurangan gizi yang mendapatkan perawatan di tahun 2019, 61 persennya merupakan pasien lama dan sisanya adalah pasien baru. Sedangkan jumlah balita kekurangan gizi terbanyak terletak di wilayah Jakarta Timur sebanyak 59 persen atau 82 balita.

Ketua PKK DKI Jakarta, Fery Farhati mengatakan Stunting sendiri tidak selalu terkait dengan kemiskinan. Bisa juga bergantung pada perilaku dari orang tua yang kurang memahami pentingnya asupan bagi anak terhadap tumbuh kembang mereka.

“Oleh karena itu, PKK ingin kembali merajut asa bagi anak-anak dalam memperbaiki gizi di Jakarta,” kata Istri Anies Baswedan ini di Jakarta, Rabu (9/3/2022).

Ada pun agenda kegiatan yang akan dilakukan, diantaranya adalah sosialisasi gizi seimbang; sosialisasi pencegahan stunting pada calon pengantin siap nikah agar agar memahami stunting; pemberian pangan sehat dan bergizi bagi ibu hamil, bayi, dan balita; serta penyuluhan penyusunan menu pangan sehat untuk pencegahan stunting. Kegiatan tersebut menjadi turunan dari agenda besar PKK, yaitu Gerakan Bersama BAGIMU (Bahagiakan Anak, Gizi yang Cukup, dan Stimulasi yang tepat) Menuju Jakarta Bebas Stunting.

Fery menambahkan sosialisasi stunting bukan kegiatan yang terikat dengan lokasi. Menurutnya, materi bisa dikemas secara kreatif dan disosialisasikan, misalnya di acara pengajian kepada ibu yang memiliki remaja.

Ada beberapa kegiatan di PKK yang masih bertahan hingga saat ini. Fery meminta semua anggota PKK untuk belajar dan merencakanan semua kegiatan dengan bersama-sama secara serius dan rapi.

Ia pun meyakini bahwasanya semua orang yang bernaung di PKK memiliki kemampuan dan ilmu yang bisa dibagikan. Sehingga, Fery begitu berharap, PKK dapat berharap bisa bertahan hingga 50 tahun dan khusus bagi PKK DKI Jakarta bisa menjadi contoh di daerah-daerah lain di Indonesia. [rif]