Scroll untuk baca artikel
Blog

Laboratorium DOTRA, Ruang Pengupayaan Pelestarian dan Pengembangan Dolanan Tradisional

Redaksi
×

Laboratorium DOTRA, Ruang Pengupayaan Pelestarian dan Pengembangan Dolanan Tradisional

Sebarkan artikel ini

ISTILAH laboratorium bisa dipastikan tidak asing bagi kebanyakan masyarakat di Indonesia. Laboratorium memiliki makna tempat untuk meneliti, menganalisa, mengembangkan, menciptakan, dan mengupas berbagai bahan kajian sesuai bidang yang diselenggarakan.

Laboratorium DOTRA (Dolanan Tradisional) berarti ruang atau tempat meneliti, menganalisa, mengembangkan, menciptakan, dan mengupas berbagai bahan kajian yang masuk dalam ranah dolanan tradisional.

Laboratorium DOTRA memiliki tujuan melestarikan, mengembangkan, dan menciptakan. Melestarikan adalah bagian dari mempertahankan bentuk aturan baik alat dan segala sesuatunya sesuai pakem yang ditentukan.

Mengembangkan memiliki maksud menganalisa dan membuat inovasi bentuk yang lain disesuaikan dengan kondisi dan keadaan kebutuhan sarpras yang terbatas dan lainnya dengan tujuan permainan tradisional tetap bisa dilakukan atau dimainkan dalam kondisi saat ini.

Lalu menciptakan, merupakan hasil dari pengembangan tersebut bisa diciptakan bentuk permainan tradisional sesuai kebutuhan saat ini.

Dolanan tradisional dalam kajian organisasi pada Undang- undang SKN 2005 yang direvisi pada 2022 disampaikan termasuk olahraga tradisional. Olahraga tradisional memiliki

dua makna yaitu konsep olahraga dan permainan. Artinya, olahraga tradisionalmemiliki bentuk aktivitas fisik yang dominan menggunakan unsur fisik di dalamnya.

Sedangkan permainan tradisional adalah bentuk budaya kebiasaan masyarakat dalam bentuk bermain yang tidak banyak melibatkan unsur fisik. Contoh olahraga tradisional adalah kasti, gobak sodor, egrang, boi-boian. Lalu, permainan tradisional antara lain dakon atau congklak, bitingan/lidi lidian, dam- daman, bekel dan sebagainya.

Lahirnya Laboratoirum DOTRA, bermula dari komunikasi Komunitas Dolanan Tradisional (DOTRA) dengan Pimpinan Universitas Terbuka (UT) Cepu. Selanjutnya, tindaklanjut wacana pengembangannya dilaksanakan bersama Himpunan Mahasiswa Universitas Terbuka (HIMA UT) Cepu.

Komunitas DOTRA (Dolanann Tradisional) merupakan besutan PARADESA sebagai perpanjangan atau eksekutor program pemajuan obyek kebudayaan, khususnya permainan tradisional. PARADESA yang merupakan colaboratorium inovasi sosial memiliki konsentrasi salah satunya pemajuan obyek kebudayaan.