Scroll untuk baca artikel
Blog

Meski Disibukkan Pekerjaan, Bagi Euis Pretty Keluarga Tetap Nomor Satu

Redaksi
×

Meski Disibukkan Pekerjaan, Bagi Euis Pretty Keluarga Tetap Nomor Satu

Sebarkan artikel ini

“Dengan prinsip jujur dan bertanggung jawab, Insya Allah semuanya berjalan lancar dan keluarga memberikan dukungan secara penuh,”Euis Pretty (Pokja 3 PKK DKI Jakarta)

BARISAN.CO – Berkarir, sekaligus menjadi istri dan ibu memang bukan pekerjaan yang mudah. Terutama soal membagi waktu, namun hal itu tampaknya tidak menjadi masalah bagi Euis Pretty.

Sebelum berangkat kerja, perempuan asal Jawa Barat itu tidak lupa melakukan tugasnya sebagai istri dan ibu bagi kedua anaknya, seperti menyiapkan sarapan. Begitu juga, setelah selesai bekerja, meski telah lelah beraktivitas seharian di luar rumah, Euis tetap memenuhi kewajibannya.

Baginya, keluarga tetap nomor satu. Oleh karenanya, Euis memegang prinsip untuk jujur dan bertanggung jawab kepada keluarganya.

“Dengan dua prinsip ini, Insya Allah semuanya berjalan lancar dan keluarga memberikan dukungan secara penuh,” kata Euis kepada Barisanco, Jumat (11/3/2022).

Euis telah cukup lama bergabung di Kelompok kerja (Pokja) 3 di PKK DKI Jakarta. Ada pun tugas pokja 3 antara lain berkegiatan di bidang sandang, pangan, serta tata laksana rumah tangga. Setiap tahunnya, Euis mengatakan, pokja 3 membuat kerangka kerja dan memastikan kegiatan tersebut dapat berjalan dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Contohnya, kami melaksanakan pelatihan kelas berkebun dari sesi satu hingga empat dengan tema yang berbeda-beda. Selain itu, kami juga mengajak masyarakat berkebun di lingkungannya masing-masing dengan harapan dapat menyiapkan ketersediaan pangan lokal yang sehat dari hasil kebunnya sendiri,” lanjut Euis.

Dia menambahkan, kudapan sehat ini menjadi kegiatan yang amat menarik karena kehadiran narasumber untuk membagikan ilmunya kepada peserta. Itu dilakukan guna memastikan masyarakat bisa mengolah serta mengonsumsi makanan B2SA (beragam, bergizi, sehat, dan aman).

“Selain mencegah stunting, para peserta juga bisa mendemonstrasikan kebolehannya dalam memproduksi hasil olahan itu sehingga bisa menjadi pendapatn bagi keluarga,” tambahnya.

Perempuan yang dikenal supel ini mengaku, selama menjadi bagian keluarga PKK, Euis merasa bahagia karena bisa terlibat langsung, baik untuk bersosialisasi maupun berkegiatan dengan kader lain dan masyarakat di Jakarta. Begitu banyak pengalaman yang dia dapatkan di sana.

“Karena PKK tidak ada sekolahnya. Jadi, kita memang belajar langsung dengan lingkungan, maka sangat disayangkan jika kegiatan sosial dan kemasyarakatan ini tidak kita manfaatkan,” ujarnya.

Euis menjelaskan, PKK merupakan wadah berpikir, belajar, berinteraksi, dan membangun kemandirian.

“Banyak ilmu yang bermanfaat juga yang saya dapatkan dari SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), misalnya tentang kesehatan, pendidikan, agama, serta pola sehat. Jadi, memang sangat komplit, dengan slogan berkaya, berdaya, dan berdampak menjadikan PKK sebagai organisasi yang sangat komplit,” papar Euis. [rif]