Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Film ‘The Social Dilemma’ Menguak Sisi Jahanam Media Sosial

:: Opini Barisan.co
6 Oktober 2020
dalam Opini
Film ‘The Social Dilemma’ Menguak Sisi Jahanam Media Sosial

Ilustrasi barisan.co/Bondan PS

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Ada film menarik yang tayang di Netflix September lalu, judulnya ‘the Social Dilemma’. Film dokumenter ini bercerita soal dampak buruk internet yang, saya percaya, sudah sama-sama kita pahami.

Sebetulnya ‘the Social Dilemma’ tidak banyak membawa kenyataan baru. Premis bahwa Facebook mengumpulkan data kebiasaan kita berinternet, lalu menjual data itu kepada pasar, bukanlah sesuatu yang terdengar asing. Begitupun premis bahwa medsos sengaja didesain agar penggunanya kecanduan menggulir layar gawai, ini juga sudah jadi pengetahuan umum.

Yang menjadi alasan dokumenter ini patut disimak adalah karena ia mengambil sudut pandang mantan ‘orang-dalam’.

‘The Social Dilemma’ mewawancarai belasan orang penting yang pernah bekerja di perusahaan-perusahaan teknologi raksasa. Di antara mereka adalah pencipta tombol like, desainer tombol notifikasi, dan otak di balik hal kecil lainnya yang tidak pernah kita tanyakan asal-muasalnya: kenapa notifikasi berwarna merah; kenapa tiba-tiba ada iklan di Facebook; kenapa berita ini muncul di beranda, sedang berita lainnya tidak; kenapa emotikon harus begitu; kenapa kontrol gulir seperti tidak ada habisnya.

BACAJUGA

Berencana Pergi ke Bioskop? Pastikan, Patuhi Aturannya

Berencana Pergi ke Bioskop? Pastikan, Patuhi Aturannya

4 Juni 2022
Media Sosial Revolusioner

Media Sosial Revolusioner

4 Juni 2022

Hal-hal kecil medsos itu bukan datang dari ruang hampa. Ia didesain dengan tujuan tertentu, seperti dijelaskan Tristan Harris di film ini, dan kemudian memengaruhi banyak kehidupan kita di dunia nyata. Harris sendiri bukan orang sembarangan. Ia salah satu pakar di Google.

Tristan Harris mungkin bukan orang pertama yang melihat dampak negatif internet. Namun, pada Februari 2013, ia pernah menyebar sebuah presentasi kepada rekan-rekan kerjanya berjudul “Ajakan untuk mengurangi distraksi & menghomati atensi para pengguna”. Dalam presentasinya itu, Harris menyarankan kepada Google, Apple, dan Facebook ikut bertanggung jawab agar memastikan umat manusia tidak menghabiskan hari-harinya terkubur di dalam gawai.

Sempat mendapat perhatian banyak rekannya, sayang, ajakan Harris saat itu tenggelam dan seketika langsung terlupakan. Dan perusahaan-perusahaan teknologi, dengan model bisnisnya yang penuh permasalahan, kembali dijalankan seperti biasanya seolah tidak pernah ada satupun yang mempertanyakan.

Dampak & Solusi

Di Indonesia, kita pun merasakan bagaimana internet mengubah cara kita bersosialisasi, mengubah jalannya demokrasi, mengendalikan kebenaran berdasar siapa punya like dan follower terbanyak, mengkondisikan pengertian sempit tentang apa yang disebut fakta, merenggangkan hubungan antarmanusia, dan seterusnya.

Kalau internet boleh diibaratkan jembatan emas yang mengantar kita ke tanah seberang modernitas, maka, kita sebetulnya sedang meniti jembatan yang amat rapuh.

Dan kita pun jelas perlu berbuat sesuatu. Pada kenyataannya, internet bukan lagi semata alat yang menunggu untuk dipakai. Melainkan telah menyerupai makhluk hidup, yang dapat merayu, memanipulasi, bahkan memiliki keinginannya sendiri layaknya Frankenstein dalam novel epik Mary Shelley.

Solusi paling radikal yang muncul dari film ‘the Social Dilemma’, adalah menghapus akun medsos. Walaupun solusi ini disertai anggapan dasar bahwa tidak banyak orang cukup waras untuk melakukannya, menghapus medsos adalah cara terbaik keluar dari sistem manipulatif ini.

Hanya saja, menutup akun medsos pun sebetulnya tidak sepenuhnya efektif. Lebih dari itu, diperlukan kesadaran dan kepemimpinan global yang membawa umat manusia pada kedewasaan dalam berteknologi. Itupun bukan barang sebentar untuk mewujudkannya.

Pada gilirannya, perjuangan menaklukkan internet memang masih jauh. Tapi hari ini, kita mungkin bisa turut melakukan hal-hal positif walaupun hanya bersifat lokal. Misalnya membuat aturan-aturan sederhana pada diri kita sendiri, kapan boleh daring dan kapan tidak. Atau dengan cara-cara lain, sejauh kita dapat mengurangi ketergantungan pada benda jahanam yang bernama gawai. []


Topik: Dampak GawaiFacebookFilmlifestyleMark ZuckerbergMedia SosialThe Social Dilemma
Opini Barisan.co

Opini Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Filosofi Pohon
Opini

Filosofi Pohon

11 Agustus 2022
Kaum Khawarij Modern
Opini

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus
Opini

Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

15 Juli 2022
Diamnya Anies Menghadapi Fitnah, Tanda Kekuatan Seorang Muslim
Opini

Diamnya Anies Menghadapi Fitnah, Tanda Kekuatan Seorang Muslim

12 Juli 2022
Catatan Kelucuan di Negeri +62
Opini

Catatan Kelucuan di Negeri +62

12 Juli 2022
Pustakawan di Amerika Diteror, di Indonesia Minat Baca Rendah
Opini

Pustakawan di Amerika Diteror, di Indonesia Minat Baca Rendah

9 Juli 2022
Lainnya
Selanjutnya
Kesehatan gigi

Waspada, 5 Makanan Ini Dapat Merusak Gigi

Buruh mogok

Buruh Mogok Gara-Gara Anies? Koplak!

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh

Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh

13 Agustus 2022
Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

13 Agustus 2022
Ekonomi Berbasis Kerakyatan

Menko PMK: Pentingnya Memiliki Sistem Ekonomi Berbasis Kerakyatan

13 Agustus 2022
Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

Rapimnas Partai Gerindra: Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

13 Agustus 2022
pelajar Indonesia di luar negeri

Jenderal Andika Berharap Pelajar Indonesia di Luar Negeri Berperan Penting dalam Pembangunan

13 Agustus 2022
Anugerahkan Tanda Kehormatan

Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bagi 127, Sastrawan Ajib Rosidi Salah Satunya

12 Agustus 2022
kesejahteraan umat

Eko Filtra: Kesejahteraan Umat Tujuan Utama Perbankan Syariah.

12 Agustus 2022

SOROTAN

Filosofi Pohon
Opini

Filosofi Pohon

:: Redaksi
11 Agustus 2022

Penulis: Andi Rukman Nurdin Karumpa * BELAJAR dari filosofi pohon, selayaknya sebagai seorang insan berakal untuk pandai mempelajari dan mencari...

Selengkapnya
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang