Scroll untuk baca artikel
Blog

Filsafat dan Kolonialisme Baru

Redaksi
×

Filsafat dan Kolonialisme Baru

Sebarkan artikel ini

Tapi begitulah, kuatnya kehidupan modern yang makin hari makin digdaya dan paripurna. Kekuatan kekuatan lain di luar arus modern menjadi inferior dan subordinat.

Ekspansi modernisasi seperti kolonialisme baru yang mendikte banyak hal dari cara pandang, ukuran ukuran, gaya hidup, dan lain-lain. Termasuk kita yang tak bisa mengelak.

Masalahnya adalah, apakah kita bisa dan rela didikte oleh suatu kehidupan yang filsafat hidup dan kesejaharannya bukan dari kita? Apakah kita cukup kuat untuk bertahan menjadi ‘manusia lain’ yang tak memiliki akar sejarah dan budaya sendiri.

Panggilan sejarah dan kepahlawanan baru hari hari ini adalah kebangkitan kesadaran baru akan kembalinya harkat dan martabat menjadi diri sendiri sebagai bangsa yang merdeka dari intervensi pihak lain.

Spirit kemerdekaan mesti ditumbuhkan, untuk kita berani membangun masa depan dengan suku cadang sejarah dan kebudayaan dengan segala kekayaan yang dimilikinya. Tanpa itu kita hanya bangsa budak, pengekor dan ironisnya dilakukan secara suka rela. [dmr]