Jika BI terus melakukan intervensi tanpa adanya kebijakan pendukung dari pemerintah, pasar akan tetap skeptis terhadap stabilitas Rupiah.
Pemerintah Harus Bertindak dengan Transparansi dan Kebijakan yang Jelas
Kementerian Keuangan harus segera merilis data APBN untuk menghentikan spekulasi negatif yang berkembang di pasar.
Transparansi fiskal sangat penting dalam membangun kembali kepercayaan investor. Jika realisasi anggaran mengalami tekanan, pemerintah harus menyampaikan strategi konkret dalam mengelola defisit.
Investor tidak mengharapkan kondisi ekonomi yang sempurna, tetapi mereka membutuhkan kepastian bahwa pemerintah memiliki solusi yang jelas dalam menghadapi tantangan fiskal.
Selain itu, pemerintah harus mulai mengurangi ketergantungan pada modal asing dengan memperkuat industri dalam negeri dan diversifikasi ekspor.
Ketika ekonomi terlalu bergantung pada investasi asing jangka pendek, guncangan eksternal selalu menjadi ancaman besar. Pemerintah harus menciptakan lingkungan investasi yang lebih stabil dan menarik bagi investor domestik agar ekonomi tidak bergantung sepenuhnya pada modal asing.
Kebijakan fiskal juga harus diarahkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor barang strategis.
Ketika Rupiah melemah, harga impor meningkat, dan tekanan terhadap inflasi semakin besar. Jika pemerintah dapat meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri untuk menggantikan barang impor, tekanan terhadap Rupiah dapat berkurang secara signifikan.
Investor Menginginkan Kepastian, Bukan Ketidakjelasan
Kepercayaan investor tidak bisa dibangun hanya dengan janji atau intervensi sementara di pasar keuangan.
Pasar membutuhkan kepastian bahwa pemerintah memiliki strategi yang jelas dalam menghadapi tekanan ekonomi global. Jika pemerintah terus menunda tindakan, Rupiah bisa semakin melemah, inflasi bisa meningkat, dan daya beli masyarakat bisa tergerus.
Investor terus mengamati bagaimana pemerintah menangani situasi ekonomi saat ini, terutama dalam menjaga stabilitas Rupiah dan arus modal asing. Ketidakpastian yang berkepanjangan hanya akan mendorong lebih banyak modal asing keluar, memperburuk tekanan terhadap nilai tukar dan perekonomian nasional.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah harus segera mengambil langkah konkret, seperti merilis data APBN guna menghilangkan spekulasi pasar terhadap kondisi fiskal, serta memperkuat produksi dalam negeri agar ketergantungan terhadap impor dapat dikurangi.
Selain itu, peningkatan daya saing ekspor menjadi kunci agar Indonesia tidak hanya mengandalkan komoditas mentah, melainkan dapat bersaing dalam sektor industri bernilai tambah.