Scroll untuk baca artikel
Kolom

Fluktuasi Rupiah dan Modal Asing Kabur: Pemerintah Harus Bertindak!

Redaksi
×

Fluktuasi Rupiah dan Modal Asing Kabur: Pemerintah Harus Bertindak!

Sebarkan artikel ini
Fluktuasi Rupiah dan Modal Asing Kabur
Ilustrasi/Barisan.co

Transparansi dalam komunikasi dengan investor dan pelaku pasar juga harus diperkuat agar sentimen negatif terhadap pasar keuangan Indonesia dapat ditekan.

Dengan langkah-langkah yang tepat dan terukur, pemerintah dapat mengembalikan kepercayaan investor serta menjaga stabilitas ekonomi dalam menghadapi tekanan global.

Pemerintah tidak bisa terus mengandalkan BI untuk mempertahankan nilai tukar. Strategi intervensi moneter harus didukung oleh kebijakan fiskal yang kuat dan transparansi dalam pengelolaan anggaran negara. Jika pemerintah gagal bertindak cepat, pasar akan kehilangan kepercayaan, dan stabilitas ekonomi nasional akan semakin terancam.

Saatnya Bertindak Sebelum Terlambat

Situasi yang terjadi saat ini bukan sekadar gejolak biasa. Fluktuasi Rupiah yang ekstrem, arus modal asing yang keluar, dan penundaan rilis data APBN menunjukkan bahwa pemerintah menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas ekonomi. Jika pemerintah terus mengulur waktu dan tidak mengambil tindakan nyata, efeknya bisa jauh lebih buruk.

Daya beli masyarakat bisa terus menurun jika Rupiah melemah dan inflasi naik. Perusahaan-perusahaan yang bergantung pada impor bahan baku akan menghadapi tekanan lebih besar. Proyek-proyek infrastruktur yang bergantung pada pendanaan luar negeri juga bisa terganggu.

Pemerintah memiliki pilihan: bertindak sekarang dengan langkah-langkah konkret atau membiarkan pasar terus berspekulasi dan semakin kehilangan kepercayaan.

Transparansi fiskal, kebijakan ekonomi yang lebih mandiri, dan strategi stabilisasi yang berkelanjutan harus segera diterapkan.

Pasar keuangan tidak menunggu. Jika pemerintah tidak segera bertindak, Indonesia bisa menghadapi tekanan ekonomi yang lebih besar di masa depan. Keputusan ada di tangan pemerintah. Bertindak sekarang atau membiarkan krisis semakin dalam. []