Scroll untuk baca artikel
Blog

[FOKUS] Keluarga Harmonis: Keberhasilan Homeshooling

Redaksi
×

[FOKUS] Keluarga Harmonis: Keberhasilan Homeshooling

Sebarkan artikel ini

Sehingga orang tua besar peranannya dalam  menciptakan situasi kelurga yang mendukung anak dalam mengembangkan proses dan aktifitas perilaku belajarnya. Salah satu kondisi keluarga yang mendukung perilaku belajar anak adalah keharmonisan yang terdapat dalam keluarga.

Keharmonisan keluarga, ayah dengan ibu serta dengan anak, orang tua dapat mengajar anak untuk mengendalikan keinginan-keinginannya, membatasi berbagai macam hasratnya dan menetapkan berbagai sasaran aktifitasnya, teramasuk aktifitas anak dalam belajar.

Supardi Kafha dalam acara Mimbar Virtual Barisan.co dengan tema Bincang Pendidikan Keluarga: Menjadi Guru di Rumah berpesan seyogyanya orang tua juga mengetahui seni menemani belajar anak.

Mengutip Charlotte Mason seni tersebut adalah Masterly Inactivity atau master adalah tuan, inactivity adalah tidak melakukan apa-apa.

Kafha menambahkan konsep Materly Inactivity mirip konsep Tut Wuri Handayani, mengawasi dari belakang, tapi tetap mengayomi. Atau seperti gambaran bermain layang-layang: tarik ulur sesuai kebutuhan.

Hal utama seni menami belajar anak adalah suri tauladan, bimbingan, dan pengawasan serta kontrol dari orang tua. Orang tua mempunyai peranan penting untuk mengantarkan anak pada tarap kedewasaan, menumbuhkan tanggung jawab belajar dan melaksanakan kegiatan belajar secara optimal serta tidak bergantung pada orang lain.

Maka orang tua  dituntut menciptakan kondisi yang harmonis untuk membimbing anak-anaknya dalam beribadah serta belajar. Karena apapun orang tua sebagai pendidik utama dalam  keluarga untuk menciptakan suatu kondisi keluarga yang harmonis.

Orang tua yang mampu memberikan motifasi kepada anak untuk senantiasa aktif dan berperan serta dalam mengikuti aktifitas belajar. Bangunan haromonis rumah tangga menjadi keberhasilan homeshooling atau pendidikan keluarga.

Penulis: Lukni