Barisan.co – Penyakit seperti kanker dan hepatitis adalah jenis penyakit mematikan yang bersumber dari hati. Hati yang asal katanya dari bahasa Yunani yakni hepar, merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.
Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, danasam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
Pabrik dengan 300 miliar pegawai
Dengan berat sekitar 1.5 gram, hati merupakan organ terbesar dalam tubuh. Menurut Dr. AM. Hutapea, MPH, fungsi hati begitu banyak sehingga ada sebutan yang mengatakan bahwa hati memiliki “500 fungsi” yang berkaitan dengan organ tubuh lainnya. Hati bagaikan pabrik kimia yang serba guna dan karena begitu rumitnya fungsi pabrik kimia ini mustahil digantikan oleh mesin-mesin ultra modern sekali pun.
Dengan beragam fungsi yang terkait, pantas jika kemudian kita sebut juga dengan istilah omnibus dengan banyak fungsi. Walaupun 90% bagaian hati telah rusak, ia bisa melaksanakan fungsinya dengan baik, tapi bila 100% rusak untuk mengatasinya harus dengan pencakokan hati.
Hati bagaikan pabrik yang memiliki 300 miliar pegawai yang memiliki tugas yang sama, sebenarnya masing-masing sel hati merupakan sebuah pabrik hati sebab hampir smua fungsi hati dilakukan oleh sel tersebut secara individu sehingga lebih tepat jika hati digambarkan sebagai sebuah pabrik yang yang terdiri atas 300 buah pabrik. Dalam keadaan normal setiap menitnya hati akan dilintasi sedikitnya 1400 cc darah. Ini berarti seperempat darah yang ada dalam tubuh akan melintasi hati (dibersihkan oleh hati).
Hati berpartisipasi aktif dalam hampir setiap kegiatan tubuh sehari-hari, mulai dari menyediakan tenaga untuk berjalan kaki atau tenaga tambahan sewaktu berlari ketakutan. Saat mencerna telor mata sapi yang kita makan, sampai membuat vitamin yang membantu proses pematangan sel darah merah.
Untuk melakukan sebagian dari sekitar 500an tugas, hati menghasilkan lebih dari seribu jenis enzim yang berbeda. Diperkirakan bahwa untuk melakukan sebagian dari tugas hati yang tergolong sederhana sekalipun dibutuhkan pabrik kimia yang luasnya bisa mencapai belasan hektar. Banyak zat kimia yang dihasilkan hati yang belum bisa dibuat oleh para pakar di laboratorium tercanggih.
Menetralisir racun
Menurut Prof. H. Ali Sulaiman, Guru Besar Penyakit Dalam FKUI, hati telah mampu membuat berbagai macam zat kimia semenjak manusia mulai menghuni bumi, padahal manusia baru mampu membuat sebagian diantaranya. Baru pada 1972 para pakar berhasil membuat vitamin B12. Jadi hati adalah sebuah pabrik primitif yang mampu melakukan pengolahan kimia yang hanya mampu dilakukan oleh pabrik kimia super modern.
Tanpa hati, manusia akan mati terbunuh oleh racun yang masuk ke dalam tubuh. Racun tersebut termasuk antibiotika yang diresepkan dokter atau zat lain seperti alkohol.
Seorang yang meminum minuman berakohol akan menumpuk alkohol dalam tubuhnya sampai ke tingkat yang mematikan jika alkohol itu tidak ditawar oleh hati. Hati akan mengubah alkohol dalam darah menjadi air dan karbondioksida dalam tempo 8 detik, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh darah untuk mengalir melintasi hati.
Hati akan membersihkan tubuh dari alkohol yang beredar dalam darah dengan kecepatan 360 cc / 90 menit. Seseorang tidak akan menjadi mabuk jika kecepatan meminumnya tidak melebihi kecepatan hati menetralisir racun yang diminum. Namun begitu, alkohol adalah zat perusak, jadi sewaktu beredar di dalam tubuh ia telah sempat merusak sel-sel tubuh, sebelum dinetralisir oleh hati.
Sewaktu berolahraga, tubuh akan membakar energi lalu menghasilkan produk sampingan yang sangat beracun bagi tubuh, yaitu asam laktat. Zat racun inilah yang membuat pegal pada otot dan sangat berbahaya jika menumpuk terlalu banyak dalam tubuh. Hati mengolah racun itu menjadi glikogen yaitu sejenis karbohidrat cadangan yang nantinya dapat digunakan sebagai sumber energi.
Racun lainnya yang ditawar oleh tubuh adalah zat amonia. bakteri-bakteri yang secara normal hidup dalam saluran pencernaan menghasilkan amonia dalam jumlah besar yang diserap oleh darah. Hati bertugas mengubah racun amonia ini menjadi urea yang kemudian dibuang melalui air kencing. Tanpa pelayanan ini, amonia akan menumpuk dalam darah dengan cepat sampai akhirnya dapat menimbulkan kematian.
Bisa dibayangkan ketika kita tidak bisa merawat hati karena pola hidup kita yang tidak sehat. Menurut Ray Chung, MD, dari Liver Center Massachusetts General Hospital berbagai makanan yang dapat merusak hati antara lain; makanan dengan kadar kolesterol tinggi, makanan berlemak, makanan dan minuman manis, minimal beralkohol, merokok, makanan dengan kadar garam tinggi, obat-obatan suplemen seperti; zat besi dosis tinggi dan vitamin A dosis tinggi.
Kunyit memperbaiki fungsi hati
Tentu dengan tingkat bahaya penyakit dari hati menjadikan kita lebih hati-hati dan sebisa mungkin menjaganya. Dan kunyit adalah sebuah obat herbal yang terbukti berkhasiat untuk penyakit hati. Menurut dr Dolvy Girawan SpPD KGEH MKes dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dalam kunyit terdapat zat aktif bernama kurkumin. “Kurkumin bermanfaat untuk memperbaiki fungsi hati,” pungkasnya.
Penulis: Alfin Hidayat
Diskusi tentang post ini