Scroll untuk baca artikel
religi

Hadits Arbain Nawawi ke 1: Amal Tergantung Niat

Redaksi
×

Hadits Arbain Nawawi ke 1: Amal Tergantung Niat

Sebarkan artikel ini
Hadits Arbain Nawawi ke 1
Hadits Arbain Nawawi ke 1

Faedah dan Penjelasan Hadits Arbain Nawawi ke 1 Tentang Niat

Hadits di atas menjelaskan betapa pentingnya niat dan merupakan inti dari ajaran agama Islam. Adapun sebab dituturkannya hadits tentang niat ini adalah ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon bernama: “Ummu Qais” bukan untuk meraih pahala berhijrah. Maka orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).

Imam Syafi’i berkata: Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu bagian dari ketiga unsur tersebut.

Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata: “Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh.” Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata: “Hadits ini merupakan sepertiga Islam.”

Niat secara bahasa berarti al-qashd (keinginan). Sedangkan niat secara istilah syar’i, yang dimaksud adalah berazam (bertedak) mengerjakan suatu ibadah ikhlas karena Allah, letak niat dalam batin (hati).

Tindakan yang dilakukan dengan niat yang baik dan tulus juga dapat membawa manfaat besar bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Ketika seseorang melakukan sesuatu dengan tujuan membantu atau memperbaiki keadaan, hal itu dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik, mempererat hubungan sosial, dan meningkatkan kesejahteraan bersama.

Selain itu, amal dengan niat yang baik juga dapat membentuk karakter seseorang. Konsistensi dalam melakukan perbuatan baik dengan niat yang tulus dapat membentuk sifat-sifat seperti kepedulian, kerja sama, dan keikhlasan, yang merupakan nilai-nilai penting dalam membina hubungan yang sehat dengan orang lain.

Sebaliknya, jika seseorang melakukan tindakan baik hanya untuk kepentingan pribadi atau motif yang tidak benar, hal tersebut dapat mengurangi nilai moral dari tindakan tersebut. Bahkan, dapat menimbulkan dampak negatif, terutama jika orang lain merasakan ketidakjujuran atau kecurangan dalam tindakan tersebut.

Penting untuk diingat bahwa konsep “amal tergantung niat” juga mengajarkan bahwa Allah menilai tindakan manusia berdasarkan niat mereka, bukan hanya hasil akhir dari tindakan tersebut. Oleh karena itu, kebersihan hati dan ketulusan niat dalam melakukan tindakan baik sangat ditekankan.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, konsep ini mengajarkan kita untuk selalu memeriksa dan memperbaiki niat kita dalam melakukan perbuatan baik. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa tindakan kita dilakukan dengan tujuan yang benar dan tulus, sehingga kita dapat memaksimalkan manfaat positif dari amal tersebut.