HAM sejatinya kita bicara tentang penghargaan Tuhan kepada manusia. Hak Asasi Manusia sesungguhnya penghargaan tertinggi yang Allah tetapkan dan sematkan dalam setiap diri anak Adam
BARISAN.CO – Pada tahun kesepuluh hijriah, Nabi Muhammad Saw dan rombongan menempuh perjalanan setelah menunaikan ibadah haji. Itu adalah haji terakhir nabi.
Di sebuah tempat bernama Namirah, sebelah timur padang Arafah. Nabi dan rombongan berhenti. Kemudian dari atas untanya, nabi Muhammad Saw menyampaikan pidato yang amat terkenal dan memiliki pengaruh besar terhadap perjalanan umatnya. ‘Pidato tentang hak-hak dasar kemanusiaan’.
Berikut kutipan sebagian pidato nabi dalam perjalanan dari ‘Haji Wada’:[1]
“Wahai sekalian manusia! perhatikanlah kata-kataku ini! Aku tidak tahu, kalau-kalau sesudah tahun ini, dalam keadaan seperti ini, tidak lagi aku akan bertemu dengan kamu sekalian”
“Saudara-saudara! Bahwasanya darah kamu dan harta-benda kamu sekalian adalah suci buat kamu, seperti hari ini dan bulan ini yang suci sampai datang masanya kamu sekalian menghadap Tuhan. Dan pasti kamu akan menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatanmu. Ya, aku sudah menyampaikan ini!”
Barangsiapa telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menerimanya”
“Bahwa semua riba sudah tidak berlaku. Tetapi kamu berhak menerima kembali modalmu. Janganlah kamu berbuat aniaya terhadap orang lain, dan jangan pula kamu teraniaya. Allah telah menentukan bahwa tidak boleh lagi ada riba dan bahwa riba Abbas bin Abdul-Muttalib semua sudah tidak berlaku”
“Bahwa semua tuntutan darah selama masa jahiliah tidak berlaku lagi, dan bahwa tuntutan darah pertama yang kuhapuskan ialah darah Ibn Rabi’a bin’l Harith bin ‘Abdul Muttalib!”
“Wahai Manusia sekalian! Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Kamu akan mengerti, bahwa setiap Muslim adalah saudara buat Muslim yang lain, dan kaum Muslimin semua bersaudara. Tetapi seseorang tidak dibenarkan (mengambil sesuatu) dari saudaranya, kecuali jika dengan senang hati diberikan kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri sendiri.
Pembunuhan yang disengaja akan mendapatkan pembalasan yang setimpal. Kematian karena kecelakaan karena cedera yang disengaja berarti kematian akibat [sesuatu yang biasanya tidak digunakan atau dimaksudkan sebagai senjata mematikan seperti] tongkat atau batu, yang ganti ruginya adalah seratus unta: siapa pun yang meminta lebih adalah orang dari masa jahiliah.
Wahai manusia: Iblis telah putus asa untuk disembah di negerimu ini, meskipun dia puas untuk dipatuhi dalam pekerjaanmu yang lain, yang kamu anggap tidak penting.
Itulah pidato yang sangat luar biasa. Sangat dalam dan luas maknanya, meliputi semua kepentingan umat manusia sepeninggal Rasulullah Saw. Selain permasalahan tuntutan kabilah, nabi juga menegaskan hal-hal terkait kehidupan sosial manusia, mulai dari urusan sosial, ekonomi, hingga politik, telah nabi sampaikan semacam kerangka tuntunannya yang universal.