Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Harga Minyak Goreng Tinggi Berpotensi Ada Pemalsuan, Berikut Cara Bedakan yang Asli dan Palsu

Redaksi
×

Harga Minyak Goreng Tinggi Berpotensi Ada Pemalsuan, Berikut Cara Bedakan yang Asli dan Palsu

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Perbedaan harga yang tinggi antara minyak goreng kemasan dengan minyak goreng curah yang mendapatkan subsidi dari pemerintah membuka peluang terjadinya pemalsuan minyak goreng kemasan.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), terdapat 425 merek minyak goreng yang beredar di pasaran saat ini.

Tingginya harga minyak goreng kemasan di pasaran bisa memicu sebagian oknum membuat minyak goreng kemasan palsu dan menjualnya dengan harga murah. Tentunya hal ini membuat masyarakat tergiur untuk membelinya.

Untuk menghindari beredarnya merek-merek minyak goreng yang tidak berizin, masyarakat dapat mengecek langsung melalui situs resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Langkah-langkah cek izin edar BPOM adalah sebagai berikut:

  • Buka situs https://cekbpom.pom.go.id/.
  • Pada kolom “Cari Produk”, pilih cari berdasarkan “MERK”.
  • Masukan merek minyak goreng yang ingin dibeli di bagian kata kunci.
  • Klik “CARI”, kemudian akan muncul nama produk yang dicari lengkap dengan informasi seperti nomor registrasi dan pendaftar.

Cara Membedakan Minyak Goreng Asli dan Palsu

Masyarakat perlu teliti dan bijak dalam membeli minyak goreng untuk keperluan sehari-hari, dan mampu untuk membedakan minyak goreng yang asli dengan minyak goreng hasil oplosan atau palsu.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk mendeteksi keaslian minyak goreng, yakni melalui uji organoleptik atau pengujian dengan menggunakan indra manusia.

Simak cara berikut untuk membedakan produk minyak goreng yang asli dan yang palsu:

1. Kejernihan Minyak Goreng

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi keaslian minyak goreng adalah melihat warnanya.

Pada umumnya, minyak goreng asli akan memiliki warna kuning keemasan hingga kuning pucat. Sedangkan untuk minyak goreng palsu biasanya akan berwarna lebih gelap dari warna minyak goreng pada umumnya.

Minyak goreng palsu tak jarang terbuat dari bahan oplosan dengan minyak goreng bekas pakai. Sehingga memiliki warna lebih gelap dan harga yang lebih murah.

2. Bau Minyak Goreng

Mendeteksi keaslian minyak goreng juga menggunakan indra penciuman, yakni dari baunya.

Pada umumnya, sebuah minyak goreng asli dan baru tidak memiliki bau apapun.

Sedangkan untuk minyak goreng palsu biasanya merupakan hasil campuran antara minyak goreng bekas dengan minyak goreng baru. Sehingga masih tetap memiliki bau yang kuat, seperti bau gosong atau amis karena bekas pakai sebelumnya.

3. Tekstur Kekentalan Minyak Goreng

Cara membedakan minyak goreng asli dan palsu yang berikutnya adalah dengan melihatnya dari bentuk kekentalan minyak goreng tersebut.

Minyak goreng asli umumnya memiliki tekstur cair dan encer. Sedangkan minyak goreng palsu biasanya teksturnya cenderung lebih kental.

Hal ini karena campuran minyak goreng bekas yang telah mengalami proses berulang untuk memasak masakan tertentu.

Kandungan bahan masakan baik berupa kandungan lemak, tepung, dan lain seterusnya, akan membuat tekstur minyak palsu menjadi lebih kental jika dibandingkan dengan minyak asli yang memang belum pernah digunakan untuk menggoreng sebelumnya.

4. Pengujian Minyak Goreng

Cara membedakan minyak goreng asli dan palsu yang selanjutnya adalah dengan melakukan pengujian terhadap minyak goreng tersebut.

Mengutip dari gimni.org, Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif GIMNI membeberkan cara termudah untuk melakukan pengujian minyak goreng:

  • Tuangkan minyak goreng ke atas panci penggorengan lalu dipanaskan selama 1-1,5 menit.
  • Buka kertas minyak dan posisikan diatas panci berjarak sekitar 18- 20 cm diatasnya.
  • Amati dalam waktu 3 menit apabila jumlah bercak atau titik-titik /spots pada kertas lebih dari 10 titik / 10 cm2. Maka minyak tersebut jelek (banyak polar compounds yang mudah menguap)

Uji coba ini berdasarkan pengalaman Sahat Sinaga, sewaktu menjadi Production Manager Foods di industri margarine/shortening/speciality fats dan minyak goreng. [rif]