BARISAN.CO – Setelah melahirkan, para Ibu dihadapkan kewajiban untuk memberikan ASI. Kemudian, anak diperkenalkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) setelah enam bulan sambil terus disusui selama dua tahun bahkan lebih.
Namun, tidak semua Ibu memiliki kemampuan itu. Tak jarang, mereka disalahkan karena tidak dapat memberikan ASI kepada anak-anak mereka karena adanya anjuran agar bayi disusui secara ekslusif selama enam bulan.
Pada sebuah episode drama Korea Birthcare Center, Oh Hyu-Jin (Uhm Ji-Won) mengalami intimidasi saat bayinya kesulitan minum ASI secara langsung. Seorang ibu di tempat perawatan pasca melahirkan itu bahkan menganggap jika Oh Hyu-Jin tidak bersungguh-sungguh untuk bisa menyusui bayinya.
Bagi ibu yang memiliki ASI berlimpah bisa menjadi berkah. Akan tetapi, bagi yang ASI-nya kering, mereka terkadang dianggap enggan menyusui padahal segala upaya telah dilakukan oleh si ibu untuk memberikan yang terbaik bagi putra putrinya.
Berikut ini beberapa penyebab ibu tidak menyusui, yaitu:
1. Depresi pasca melahirkan
Depresi pasca melahirkan menjadi masalah global. Setiap tahunnya diperkirakan puluhan bahkan ratusan juta perempuan mengalami depresi pasca melahirkan.
Dikutip dari postpartumdepression.org, sebuah studi menemukan tingkat depresi pasca melahirkan di negara-negara Asi mencapai 65 persen atau lebih di antara ibu baru. Bahkan beberapa ahli medis memercayai jika angka sebenarnya dua kali dari yang dilaporkan dan didiagnosa.
Kondisi ini dapat memengaruhi produksi ASI yang membuat para ibu saat itu mengalami dua kali tuntutan, mengobati depresinya dan juga menyusui anaknya.
2. Pendeknya waktu cuti melahirkan
Sebagai seorang perempuan yang bekerja, mereka dihadapkan kondisi harus segera kembali bekerja setelah melahirkan. Tidak adanya kemampuan memiliki pompa ASI juga memengaruhi suplai yang dimiliki.
Selain itu, para perempuan ini harus mengalami penderitaan lainnya yaitu menahan sakit atas payudaranya yang bengkak sehingga mereka terpaksa harus membuang ASI tersebut karena jika tidak dilakukan akan menembus pakaian yang dikenakan karena tumpahan ASI.
3. Anak menolak minum ASI
Tidak semua bayi memiliki kemampuan meminum ASI secara langsung. Kurangnya informasi membuat perempuan depresi dan terpaksa memberikan susu formula bagi anak mereka. Tak jarang, anak yang telah mencoba susu formula menolak disusui oleh ibunya.
4. Minimnya ruangan menyusui di tempat umum
Masyarakat menyulitkan perempuan untuk memberikan ASI. Jika dilihat, tidak semua tempat umum memiliki ruangan khusus untuk menyusui. Saat anak kehausan, ibu yang mencoba menyusui malah dipermalukan karena dianggap tidak sopan menyusui di depan umum.