Hari Donor Darah Sedunia 2022 mengangkat tema, “Mendonorkan darah adalah tindakan solidaritas”. Salah satu kampanye ini dilakukan untuk berterimakasih kepada para pendonor darah di dunia dan menciptakan kesadaran masyarakat lebih luas tentang pentingnya donor darah teratur dan sukarela.
BARISAN.CO – Sejak tahun 2004, Hari Donor Darah Sedunia diperingati setiap tanggal 14 Juni. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, tujuannya agar dapat meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan darah dan produk darah yang aman untuk transfusi, menyoroti kontribusi penting donor darah sukarela dan tidak dibayar bagi sistem kesehatan nasional, serta mendukung layanan transfusi darah nasional, organisasi donor darah, dan organisasi non-pemerintah lainnya dalam memperkuat dan memperluas program donor darah sukarela mereka dengan memperkuat kampanye nasional baik secara nasional atau juga lokal.
Darah dan produk darah merupakan sumber penting bagi perempuan yang mengalami pendarahan saat masa kehamilan dan persalinan, anak penderita anemia berat akibat malaria dan gizi buruh, pasien dengan kelainan darah dan sumsum tulang, kelainan bawaan hemoglobin dan kondisi defisiensi imun, korban trauma, keadaan darurat, bencana dan kecelakaan, serta pasien yang menjalani prosedur medis dan bedah tingkat lanjut.
Setiap hari dibutuhkan darah, namun di negara berpenghasilan rendah dan menengah kekurangan pasokan darah.
Karl Landois, salah satu orang yang berjasa atas kemajuan donor darah saat ini. Di tahun 1875, dia melakukan transfusi dari hewan ke manusia. Sel darah itu menggumpal dan pecah dalam pembuluh darah manusia.
Kemudian, antara tahun 1901-1903, Karl menunjukkan, reaksi serupa dapat terjadi jika darah manusia ke manusia lain yang mungkin dapat menyebabkan syok, penyakit kuning, dan hemoglobinuria.
Dari hasil upayanya, Karl berhasil mengkasifikasikan darah manusia ke beberapa kelompok, yakni A, B, dan C. Golongan darah C diubah menjadi tipe O.
Tahun 1902, seorang siswanya menemukan, golongan darah keempat, yaitu AB yang memicu reaksi apabila dimasukkan ke dalam darah A atau B. Barulah pada 1930, Komite Kesehatan Liga Bangsa-Bangsa di Jenewa secara resmi mengadopsi nomenklatur Karl (A, B, AB, dan O).
Selama Perang Dunia I, transfusi darah menyelamatkan puluhan ribu nyawa. Pengelompokan darah itu juga memungkinkan kebersilan penyelesaian transplantasi organ pertama dengan mengurangi penolakan transplantasi yang sesuai.
Di masa perang, Karl melakukan banyak transfusi darah bagi tentara yang terluka. Sampai akhir hayat, Karl terus menyelidiki golongan darah dan kimia antigen, antobodi, dan faktor imunologi lain yang bereaksi dalam darah. Itu salah satu jasa besarnya yang memperkenalkan kimia ke dalam layanan serologi.
Kebutuhan minimal darah di Indonesia saat ini mencapai 5,1 juta kantong darah per tahun, namun baru tercapai 4,1 juta kantong darah. Dari jumlah tersebut, 90% kantong darah berasal dari donasi sukarela.
Selain bermanfaat bagi orang lain, donor darah juga juga bisa memberikan manfaat kesehatan bagi pendonor. Adapun manfaatnya diantaranya seperti mengurangi simpanan zat besi berbahaya, menurunkan risiko serangan jantung. Selain itu manfaat donor darah yakni mampu mengurangi risiko terkena kanker, serta menjaga hati tetap sehat.
Hari Donor Darah Sedunia 2022 mengangkat tema, “Mendonorkan darah adalah tindakan solidaritas“. Secara khusus, salah satu kampanye ini dilakukan untuk berterimakasih kepada para pendonor darah di dunia da menciptakan kesadaran masyarakat lebih luas tentang pentingnya donor darah teratur dan sukarela.
Bagikan kisah tentang orang-orang yang telah diselamatkan melalui donor darah memotivasi para pendonor rutin terus mendonorkan darahnya serta memotivasi orang lain untuk melakukannya. [Luk]