Ekonomi

Hasil Petanian Organik, NU Siap Rambah Pasar Internasional

Avatar
×

Hasil Petanian Organik, NU Siap Rambah Pasar Internasional

Sebarkan artikel ini
Pertanian organik NU
Jajaran pengurus NU terlibat bimbingan pertanian organik

BARISAN.CO – Pengurus Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Jawa Tengah memperkenalkan produk-produkorganik kepada petani Nahdlatul Ulama (NU). Seperti beras organik putih, beras hitam, beras merah, tepung dari menir, dan bekatul. NU Jawa Tengah mengajak warga NU untuk terlibat dalam pengembangan pertanian organik.

Hal ini disampaikan Drs Mustofa dari LPPNU Jawa Tengah dalam kegiatan “Pembimbingan Budidaya Padi Organik; Pembimbingan, Penyuluhan, dan Implementasi program” yang diselenggarakan LPPNU Jawa Tengah di halaman rumah Bapak Mustain di Ds. Medani, Kec. Tegowanu, Kab. Grobogan, Minggu (14/03/2021).

Mustofa mengatakan kebutuhan beras organik di tingkat internasional sangat tinggi. Sedangkan kami belum mampu memenuhi permintaan ekspor. Minat beras organik seperti di Asia, Eropa dan Timur Tengah. Hal ini tidak terlepas akan pentingnya hidup sehat dan kepedulian terhadap lingkungan.

Sambil menunjukkan beras organik putih, Mustofa berharap harga beras organik bisa mencapai Rp50 ribu. Sedangkan untuk saat ini harga beras organik Rp20 ribu.

“Saatnya petani NU mulai merambah pasar Internasional melalui hasil pertanian organik,” sambungnya.

“Warga NU sudah saatnya mengkonsumsi beras organik. Sebab selama ini kita bertani selalu menggunakan pupuk kimia. Tentu saja secara kesehatan tidak baik untuk tubuh kita,” tutur Mustofa yang sudah empat kali dipanggil ke istana negara berkat pertanian organik.

Mustofa mengajak warga NU jangan sampai menanamkan benih-benih penyakit kepada anak-anak dan istri kita. Maka jika petani NU beralih ke pertanian organik, hukumnya wajib untuk dikonsumsi dahulu baru sisanya bisa dijual.

“Semua didasarkan dengan niat. Dengan niat baik berorganik, tentunya amar ma’ruf nahi munkar menjaga lingkungan hidup dan kesehatan,” ujar Mustofa yang menjadi Penggerak Paguyuban Petani Al Barokah Kab. Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *