Scroll untuk baca artikel
Blog

Ibu Kota yang Terkepung Cerobong Asap PLTU

Redaksi
×

Ibu Kota yang Terkepung Cerobong Asap PLTU

Sebarkan artikel ini

CREA melakukan pemodelan atmosferik terperinci tentang penyebaran pencemar dari pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara di sekitar kota. Dengan mengembangkan data meteorologi 3 dimensi untuk setiap jam tahun pemodelan (2014), termasuk kecepatan angin, arah, kelembaban, suhu, stabilitas atmosferik, dan variabel terkait lainnya menggunakan model meteorologi TAPM yang dikembangkan oleh lembaga ilmu pengetahuan nasional Australia CSIRO.

CREA kemudian menggunakan model penyebaran CALPUFF, model jangka panjang yang paling banyak digunakan di dunia, untuk mensimulasikan pencemaran dari pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara.

Model ini melacak penyebaran pencemaran, transformasi kimia, dan deposisi di atmosfer untuk menilai dampak sumber yang dimodelkan pada kualitas udara di seluruh area pemodelan.

Pemodelan TAPM/CALPUFF untuk konsentrasi permukaan pencemar yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara menunjukkan, bahwa sumber emisi besar dalam radius 100 km dari Jakarta berdampak signifikan pada kualitas udara Jakarta.

Gambar Konsentrasi NO2, SO2 dan PM2.5 di Jakarta di ‘hari terburuk’ pencemaran. Sumber: Publikasi CREA berjudul “Jakarta Transboundary Pollution”.

Gambar di atas menunjukkan contoh-contoh penyebaran pencemaran terburuk di Jakarta, ketika masa udara tiba di kota dari zona industri Suralaya, di mana lima PLTU Batubara besar berada.

Konsentrasi pencemar PM2.5 (paling kanan pada gambar) yang disebabkan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, dalam hal ini, lebih tinggi di DKI Jakarta daripada di Banten.

Hal ini sebagian disebabkan oleh transformasi banyak emisi SO2 dan NOx dari pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara di Banten—di mana kedua pencemar tersebut paling terkonsentrasi (gambar tengah dan paling kiri pada gambar di atas)—menjadi PM2.5 sekunder ke arah angin berhembus dan lebih dekat ke Jakarta. []


Penulis: Busthomi Rifa’i