Scroll untuk baca artikel
Terkini

Ikatan Cinta Antara Chozin dan Sukma

Redaksi
×

Ikatan Cinta Antara Chozin dan Sukma

Sebarkan artikel ini

Kini mereka dikaruniai tiga orang putri. Dulu Sukma memutuskan menikah dengan Chozin karena beberapa alasan. Selain memiliki agama yang baik, Chozin adalah sosok pria yang cukup egaliter dan sadar akan gender.

Ia pun menerima Chozin sebagai pendamping dan memutuskan menikah pada Agustus 2009.

Tidak banyak memang kepala rumah tangga yang dapat menjadi pemimpin di masyarakat, namun juga egaliter di dalam hubungan berumah tangga. Terutama di Indonesia yang masih kuat sistem patriarkinya. Sedangkan Chozin ialah seseorang yang memahami akan hak-hak perempuan sehingga ia tidak menempatkan Sukma ke dalam posisi subordinat hanya dikarenakan pemikiran telah memberikan nafkah.

“Beliau malahan mendorong saya untuk bekerja offline di luar kantor. Sejak empat tahun belakangan ini, saya pribadi memang mencari cara untuk bisa bekerja online dari rumah dengan potensi yang ada,” kata Sukma kepada tim Barisan.co.

Diketahui bahwa Sukma saat ini selain menjadi ibu rumah tangga, ia juga disibukkan dengan usaha rumahan. Dengan memanfaatkan hobi dan potensi memasak, ia pun memiliki usaha Dapur Tekwan yang usaha tersebut saat ini masih ia jalankan dari rumah dan dijual melalui Marketplace

Tanggung Jawab Anak, Tanggung Jawab Kedua Orangtua

Semua sepakat jika urusan mendidik dan mengasuh anak merupakan tanggungjawab orangtua. Akan tetapi, tak jarang ada yang menganggap bahwa orangtua tersebut hanya ibu, karena ayah sibuk mencari nafkah. Hal inilah yang menjadi salah pikir masyarakat tentang pentingnya peran keduanya dalam keluarga.

Jika beberapa suami melimpahkan seluruh tanggungjawab anak kepada istrinya. Berbeda dengan Chozin, ia terkadang terlihat mengajak anak-anaknya ke agenda yang ia hadiri. Tentunya merepotkan karena selain harus fokus dalam acara tersebut, ia juga harus awas dalam mengawasi buah hatinya.

Hal ini ternyata dilakukannya untuk meringankan tugas istrinya tercinta. Menurut Sukma, jika ia sedang ada tugas pekerjaan rumah (PR) masak dari komunitas yang diurusnya, orderan olshop Dapur Tekwan ataupun lomba memasak dan fotografi yang memiliki deadline waktu tertentu. Ia biasanya telah mengingatkan untuk dapat memiliki waktu khusus. Sehingga di saat waktu khusus itulah, Sukma tidak bisa diganggu oleh anak maupun tamu yang datang secara mendadak.

Sukma menuturkan jika mereka cukup fleksibel.

“Urusan makan tidak harus masak karena bisa beli karena pertimbangan kami sudah tidak menggunakan jasa Asisten Rumah Tangga,” ujar perempuan yang pernah mengambil jurusan Bahasa Prancis di Universitas Gadjah Mada ini.