INDEF memproyeksi pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2022 akan melambat secara moderat di level 5,3 persen
BARISAN.CO – Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengingatkan perlambatan ekonomi terjadi di akhir tahun. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2022 mencapai 5,72 persen yang menggambarkanberlanjutnya tren pemulihan ekonomi.
Ekonomi Indonesia 2022 Indonesia selalu tumbuh di atas 5 persen (YoY) di triwulan I-III dengan konsumsi rumah tangga dan ekspor sebagai motor utama.
Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad mengatakan, meski ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan pada kuartal III-2022 mencapai 5,72%, hal ini merupakan tren pemulihan ekonomi, namun tekanan ekonomi mulai terasa memasuki kuartal IV-2022.
“Kinerja pertumbuhan dalam bayang-bayang low base effect tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi triwulan III 2022 (5,72 persen) tidak lepas dari beratnya ekonomi di triwulan III 2021yang hanya tumbuh 3,51 persen dan menjadi triwulan tersuram di tahun 2021,” sebagaimana dikutip dari Rilis Indef.
Hal ini sangat terlihat secara sektoral di mana sektor transportasi dan pergudangan pada triwulan III 2022 mampu tumbuh tertinggi sebesar 25,81 persen.
Setelah sebelumnya di periode yang sama tahun lalu mengalami kontraksi -0,72 persen. Hal serupa juga pada akomodasi makan dan minum.
Namun demikian, tekanan ekonomi mulai terasa memasuki triwulan IV 2022. Pemicunya adalah peningkatan inflasi yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya seiring belum melandainya harga energi dan pangan, yang diikuti dengan pelemahan nilai tukar.
Hal ini menjadi alarm untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi di sisa satu triwulan terakhir tahun ini.
INDEF memproyeksi pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2022 akan melambat secara moderat di level 5,3 persen, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada 2022 ini sebesar 5,1 persen.
Sementara, Peran APBN menjadi shock absorber dalam mempertahankan stabilitas dan pemulihan percepatan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi harus dioptimalkan.
Khususnya realisasi alokasi anggaran PC PEN untuk kesehatan, perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi di triwulan IV.
Hal yang perlu diwaspadai yakni pengeluaran konsumsi pemerintah kembali di zona merah. Konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan negatif sebesar -2,88 persen pada triwulan III 2022, dan merupakan satu-satunya komponen sisi pengeluaran yang terjadi kontraksi.