Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Infeksi Jamur Hitam, Putih dan Kuning, Mana yang Lebih Berbahaya?

Redaksi
×

Infeksi Jamur Hitam, Putih dan Kuning, Mana yang Lebih Berbahaya?

Sebarkan artikel ini

BARISAN.COWabah gelombang kedua pandemi Covid-19 di India membawa kesengsaraan tanpa akhir. Mulai kasus positif yang meningkat, jumlah kematian yang sangat banyak, kekurangan obat-obatan hingga infeksi jamur.

Kemarin India menghadapi infeksi mucormycosis atau jamur hitam, dan dikenal dengan black fungus. Infeksi ini telah merenggut banyak nyawa warga India dan membuat tenaga medis kewalahan.

Pada saat negara ini masih berusaha mengatasi kasus jamur hitam, infeksi jamur putih dan kuning mulai dilaporkan dari berbagai wilayah India. Meskipun ketiganya merupakan infeksi jamur yang serius, gejala, metode perawatan dan pencegahannya berbeda.

Jamur Hitam

Jamur hitam disebabkan jenis jamur mucormycetes yang sebenarnya ada di sekitar kita. Penyakit ini jarang terjadi, namun memengaruhi mereka yang memiliki sistem kekebalan lemah dan penyakit penyerta seperti diabates.

Menurut Profesor AIIMS (All India Institute of Medical Science), juga Kepala Departemen Endokrinologi dan Metabolisme Dr. Nikhil Tandon, jamur hitam bisa menyebar melalui udara, tapi tidak akan menimbulkan masalah jika seseorang dalam keadaan sehat.

Untuk mengobati Covid-19, pasien sering diberikan suntikan steroid yang mengurangi peradangan pada saluran pernapasan dan memengaruhi sistem kekebalan seseorang untuk melawan infeksi.

Akibatnya pasien menjadi lebih rentan terkena jamur hitam. Apalagi mereka yang memiliki penyakit bawaan seperti diabates, gangguan fungsi ginjal, dan kanker.

Penggunaan steroid jangka panjang mengakibatkan sel darah putih menipis dan berisiko lebih tinggi terinfeksi.

Jamur hitam memengaruhi sinus dan paru-paru pasien. Gejalanya adalah pembengkakan wajah sebelah, sakit kepala hebat, hidung tersumbat, lesi hitam pada hidung atau sisi atas mulut, nyeri dada, sesak napas dan gangguan penglihatan.

Selanjutnya menyebabkan kesulitan mengunyah makanan atau membuka mulut dan mengendurkan gigi.

Penggunanaan steroid yang bijaksana dan mengendalikan serta memantau kadar gula dalam darah dapat mencegah infeksi jamur hitam di antara pasien Covid-19.

Jamur Putih

Beberapa ahli kesehatan percaya bahwa jamur putih atau aspergillosis lebih berbahaya daripada jamur hitam karena dapat menyerang beberapa bagian tubuh seperti bantalan kuku, kulit, perut, ginjal, dan otak.

Seperti halnya jamur hitam, infeksi jamur putih lebih sering terjadi pada orang dengan kekebalan rendah dan masalah medis yang sudah ada sebelumnya seperti diabetes, kanker, dan lain-lain.

Aspergillosis juga dapat terdeteksi pada pasien yang telah lama menggunakan steroid atau telah berada di ICU selama jangka waktu lama.

Profesor AIIMS Dr. Kaushal Verma mengatakan bahwa infeksi jamur putih dimulai dari lidah yang menyebabkan bagian tubuh ini menjadi putih.

Dokter mengatakan gejala penyakit jamur langka ini mirip dengan infeksi SARS-CoV2, yang juga menyerang paru-paru dan dapat dideteksi dengan tes CT scan.

Gejala yang paling menonjol dari infeksi jamur putih adalah batuk, demam, diare, flek hitam di paru – paru dan penurunan kadar oksigen.

Jamur Kuning

Infeksi jamur kuning muncul secara internal, menyebabkan kebocoran nanah, kegagalan organ dan memperlambat penyembuhan luka, serta terkadang nekrosis akut.

Pada awal infeksi, pasien mengalami kelesuan karena menyebar ke dalam, memengaruhi organ dan menguras energi mereka. Pasien bahkan kehilangan nafsu makan, yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan yang tidak biasa dan buruknya metabolisme.

Dalam beberapa kasus, jamur kuning dapat memengaruhi mata pasien. Seseorang harus waspada jika mata mereka mengalami kemerahan dan cekung.