Menurut rilis BPS inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran
BARISAN.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pada Februari 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 5,47% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,16. Jika dibandingkan bulan Januari mengalami kenaikan dari 5,28% menjadi 5,47%.
Seperti pada bulan Januari, kenaikan inflasi tertinggi masih terjadi di Kotabaru, jika Januari sebesar 7,78% dengan % IHK sebesar 119,97%, pada bulan Februari menjadi 7,88% dengan IHK sebesar 120,04. Sementara terendah terjadi di Waingapu sebesar 3,57 persen dengan IHK sebesar 112,74.
Menurut rilis BPS inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,23 persen.
Juga kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,18 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,43 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,94 persen.
Selain itu kelompok transportasi sebesar 13,59 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,60 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,76 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,08 persen.
Kemudian, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,63 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen.
Sementara itu, tingkat inflasi month to month (m-to-m) Februari 2023 sebesar 0,16% dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Februari 2023 sebesar 0,50%.
Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Februari 2023 sebesar inflasi y-on-y sebesar 3,09 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,13%, dan inflasi y-to-d sebesar 0,47%.