Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Inflasi Indonesia Tertinggi dalam 7 Tahun Terakhir, Hergun: Jaga Daya Beli Rakyat Kecil

Redaksi
×

Inflasi Indonesia Tertinggi dalam 7 Tahun Terakhir, Hergun: Jaga Daya Beli Rakyat Kecil

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Indonesia menghadapi inflasi tertinggi dalam tujuh tahun terakhir pada Juli 2022. Sebagaimana rilis Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi pada Juli 2022 mencapai 0,64% (mom) dan 4,94% (yoy). Tingkat inflasi ini secara tahunan merupakan inflasi tertinggi sejak Oktober 2015 yang mencapai 6,25%.

Untuk menghadapi hal tersebut, anggota DPR-RI Heri Gunawan meminta pemerintah dan Bank Indonesia agar memperkuat koordinasi untuk mengatasi merambatnya inflasi. Bauran antara kebijakan fiskal dan moneter yang tepat diyakini akan mampu mempertahankan tingkat inflasi pada rentang yang moderat dan terukur.

Politisi yang biasa disapa Hergun tersebut menambahkan, dalam rangka memitigasi risiko inflasi prioritas utama tentu menjamin pasokan bahan pangan yang mencukupi, murah, dan mudah diakses. Lalu, menopang daya beli masyarakat berpenghasilan rendah melalui distribusi Bansos secara tepat dan cepat.

“Pemerintah perlu mempercepat realisasi anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) yang hingga 22 Juli 2022 baru mencapai Rp146,7 triliun atau 32,2% dari pagu yang dialokasikan yakni Rp455,6 triliun,” kata Hergun dalam keterngan tertulisnya pada Kamis (4/8/2022).

Idealnya, kata Hergun, pada periode Semeter I-2022 realisasi PC-PEN sudah mencapai 50%, sehingga pada Semester II tidak menumpuk. Masih rendahnya realisasi PEN dikhawatirkan akan mengulang realisasi tahun lalu yang tidak optimal, yakni hanya 88,4%.

“Realisasi PC-PEN perlu lebih didorong agar terserap lebih optimal, terutama program perlindungan sosial karena akan dijadikan bantalan untuk menopang daya beli masyarakat yang berpenghasilan rendah,” tegasnya.

Hati-hati Menaikkan Suku Bunga

Ketua Poksi Fraksi Gerindra di Komisi Xi DPR-RI itu mengingatkan, sejatinya tingkat inflasi yang hampir menyentuh angka 5% sudah melebihi target yang ditetapkan dalam APBN 2022 yaitu pada rentang 2% hingga 4%.

“Namun, Bank Indonesia perlu mengkaji lebih mendalam bila ingin menaikkan suku bunga. Hal tersebut mengingat tingkat inflasi kita masih lebih rendah dibanding negara-negara maju yang sudah menaikkan suku bunganya,” lanjutnya.

“Misalnya, Amerika Serikat tingkat inflasinya sudah mencapai 9,1% pada Juni 2022. Maka, suku bunga The Fed dinaikkan dari 0,25% menjadi 2,25% hingga 2,50%. Lalu, Inggris tingkat inflasinya mencapai 9,4%, maka suku bunga Bank of England dinaikkan dari 0,1% menjadi 1,2%,” paparnya.

Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR-RI itu juga menegaskan, pertumbuhan ekonomi di Amerika dan Inggris juga sudah mencapai pada titik optimal pasca terpuruk saat Pandemi Covid-19.