Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Inflasi Tertinggi Selama Delapan Tahun Terakhir

Redaksi
×

Inflasi Tertinggi Selama Delapan Tahun Terakhir

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Inflasi umum pada Desember 2022 diumumkan oleh BPS pada hari ini, Senin (2/1/2023) mencapai 5,51% (y-on-y). Dihitung dari Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,59 pada Desember 2022 dibandingkan dengan IHK setahun sebelumnya yang sebesar 107,66 pada Desember 2021.

BPS menyajikan pula perkembangan inflasi menurut pengeluaran atau kelompok komoditas, sebagai rincian dari inflasi umum. Terdiri dari 11 kelompok komoditas yang didasarkan pada Classification of Individual Consumption According to Purpose (COICOP) 2018.

Terdapat tiga kelompok pengeluaran yang tingkat inflasi (y-on-y) pada Desember 2022 lebih tinggi dari inflasi umum. Yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,83%; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,91%; dan kelompok transportasi sebesar 15,26%.

Tujuh kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi yang lebih rendah dari inflasi umum. Antara lain: kelompok pakaian dan alas kaki (1,40%); kelompok pendidikan (2,77%); kelompok kesehatan (2,87%); kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (3,04%); kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (3,78%); kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (4,49%); kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (4,86%).

Terdapat satu kelompok pengeluaran yang inflasinya bernilai minus atau mengalami deflasi sebesar 0,36%, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Indeks harga kelompok ini hanya sebesar 99,64 pada Desember 2022. Lebih rendah dibanding Desember 2021 yang sebesar 100,00.

BPS menyampaikan tingkat inflasi umum sebesar 5,51% diberi sumbangan atau andil oleh seluruh komponen. Andil terbesar antara lain diberikan oleh: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,51 poin; kelompok transportasi sebesar 1,84 poin; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar sebesar 0,74 poin.

BPS juga menyajikan rincian inflasi (y-on-y) Desember 2022 menjadi tiga kelompok komponen. Yaitu: kelompok komponen inti (core inflation) sebesar 3,36%; kelompok komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices) sebesar 13,34%; dan komponen harga yang bergejolak (volatile foods) sebesar 5,61%.

BPS memberi informasi tambahan mengenai inflasi menurut komponen. Disampaikan bahwa inflasi tahun kalender dari komponen energi sebesar 16,88% dan komponen Bahan Makanan sebesar 5,59%.

Awalil Rizky, Ekonom senior dari Bright Institute, yang dihubungi redaksi barisan.co mengatakan bahwa ancaman inflasi tinggi mulai dialami oleh perekonomian Indonesia pada tahun 2022. Tingkat inflasi umum sebesar 5,51% tersebut merupakan yang tertinggi selama delapan tahun terakhir. Sebelumnya, inflasi tahunan hanya di kisaran 3% sejak tahun 2015. Bahkan, sempat di bawah 2% selama dua tahun terakhir, yakni: 1,68% (2020) dan 1,87% (2021). 

Awalil juga mengingatkan bahwa dampak kenaikan harga-harga selama tahun 2022 bagi kehidupan banyak rumah tangga sebenarnya lebih berat dari angka inflasi umum. Kenaikan harga yang secara langsung dihadapi sehari-hari bukanlah keseluruhan, melainkan sebagian barang dan jasa saja. Kelompok pengeluaran yang memperlihatkan inflasi tertinggi justeru yang bersifat demikian, seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok transportasi. Terkonfirmasi pula pada tingginya inflasi komponen energi dan komponen bahan makanan.

Ditambahkannya, besar kemungkinan tingkat inflasi yang ditanggung oleh rumah tangga miskin jauh lebih tinggi dari inflasi umum. Selama ini laju kenaikan garis kemiskinan selalu lebih tinggi dari inflasi umum. Komoditas barang dan jasa yang tercakup pada garis kemiskinan pada umumnya mengalami kenaikan harga yang melebihi tingkat inflasi. Data terkininya nanti akan terlihat pada publikasi tentang tingkat kemiskinan per September 2022 yang akan diumumkan oleh BPS pada satu atau dua minggu mendatang. [rif]