Integritas artinya tingkat kejujuran, komitmen moral dan keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu yang benar.
BARISAN.CO – Pada April 2016, saya dan para relawan Turun Tangan Jakarta mengadakan kegiatan yang kami beri nama ‘Olimpiade Negarawan Muda’. Kegiatan olimpiade itu bertujuan untuk memberikan edukasi dan juga sekaligus ajang mengasah kompetensi akademik di bidang pelajaran PPKn.
Pesertanya sekitar 20 sekolah tingkat SMA se-Jabodetabek. Dalam olimpiade itu saya menjadi salah satu konseptor materi olimpiade, dan sekaligus penyusun materi lomba dalam bentuk cerdas cermat dan presentasi siswa.
Saat kami mengajukan izin pemakaian tempat (aula kemendikbud) secara prosedural untuk acara olimpiade ini, kami bertemu dengan pejabat kemendikbud bidang puskurbuk. Ketua panitia mempresentasikan program dan rencana kegiatan di hadapan pejabat tersebut, dan alhamdulillah kami mendapat respon yang positif dan mendapat izin menggunakan aula untuk acara olimpiade nanti.
Namun ada satu hal yang di luar atau bagian dari tujuan kami mengajukan permohonan peminjaman tempat pada kegiatan presentasi tadi. Tiba-tiba (di luar dugaan), kami ditawari “bantuan” dalam bentuk lain. Disebutkan itu adalah bagian dari apresiasi bapak dari kemendikbud kepada kami karena menginisiasi kegiatan yang menarik dan positif semacam itu.
Sontak kami kaget, di sisi lain kami waktu itu belum memiliki dana yang cukup untuk memenuhi budget seluruh kegiatan, terutama untuk hadiah dan keperluan perlengkapan teknis acara lomba.
Rapat dadakanpun dilakukan. Tawaran “bantuan” dari pejabat tadi sepakat kami tolak. Ada banyak alasan prinsip dan nilai yang kami pegang teguh dalam hal ini, dan itu menurut saya salah satu praktik integritas.
Arti integitas menurut KBBI; mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran, seperti ‘Integritas nasional’, wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dalam kehidupan bernegara.
Secara etimologi, integritas berasal dari kata Latin yaitu dari kata “Integer” yang artinya lengkap ataupun utuh. Jika diartikan dari asal katanya, maka kata integritas dapat diartikan sebagai sebuah usaha yang utuh dan lengkap yang didasari dengan kualitas, kejujuran, serta konsistensi karakter seseorang.
Menurut Stanford Encyclopedia of Philosophy, integritas mengacu pada tingkat kejujuran seseorang, komitmen moral dan keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu yang benar.
Integritas Sebagai Human capital
Human capital merupakan ‘asset’ seseorang dari sisi kepribadian dan keterampilan serta pengetahuan. Human capital juga mencakup hal-hal yang mendukung tercapainya tujuan dari hidup atau kehidupan seseorang yang tervisualisasikan dalam bentuk kualitas diri dan kinerja.
Integritas, menurut saya adalah salah satu human capital yang amat penting yang harus dimiliki seseorang di zaman sekarang ini. Seseorang dengan integritas dalam dirinya akan menampakkan prinsip moral dan etika yang baik untuk melakukan hal yang benar dan konsisten. Integritas melengkapi sikap konsistensi. Intinya adalah kejujuran dan tanggungjawab.
Betapa banyak orang yang terlibat dalam segala aktifitas di zaman modern ini dapat melakukan segalanya dengan amat mudah karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tapi bagaimana kita menemukan nilai integritas dalam seluruh aktifitas manusia modern tersebut?
Berikut hal-hal yang menurut saya dapat menumbuhkan dan memperluat nilai-nilai integritas dalam kehidupan modern ini:
1. Menumbuhkan budaya konsistensi dalam setiap pekerjaan.
Sangat penting bagi seseorang yang ingin mengembangkan dan menguatkan nilai integritas sebagain human capitalnya untuk bersikap konsisten. Konsisten maksudnya tetap pada jalur yang benar sesuai aturan. Tidak adanya ‘missed’ antara apa yang diucapkan dengan apa yang dilakukan.