Scroll untuk baca artikel
Khazanah

Jabir Ibnu Hayyan, Bapak Kimia Modern

Redaksi
×

Jabir Ibnu Hayyan, Bapak Kimia Modern

Sebarkan artikel ini

Dia mengajukan tiga kelompok senyawa berikut:

  1. Spirits, yang menguap ketika dipanaskan, seperti camphor, Arsen dan amonium klorida.
  2. Logam seperti emas, perak, timbal, tembaga dan besi; dan
  3. Stones ” yang dapat dikonversi menjadi bentuk bubuk.

Salah satu pernyataannya yang paling terkenal Jabir Ibnu Hayyan yakni:
The first essential in chemistry, is that you should perform practical work and conduct experiments, for he who performs not practical work nor makes experiments will never attain the least degree of mastery.”

(Yang penting pertama dalam kimia”, ia menyatakan, “adalah bahwa Anda harus melakukan pekerjaan praktis dan melakukan percobaan, karena ia yang melakukan pekerjaan tidak praktis dan tidak membuat percobaan tidak akan pernah mencapai tingkat paling penguasaan).

Pada abad pertengahan, penelitian-penelitian Jabir tentang Alchemy diterjemahkan ke bahasa Latin, dan menjadi text book standar untuk para ahli kimia Eropa. Beberapa seperti Kitab al-Kimya (diterjemahkan oleh Robert of Chester – 1144 ) dan Kitab al-Sab’een (diterjemahkan oleh Gerard of Cremona – 1187 ).

Tulisannya juga diterjemahkan oleh Marcelin Berthelot kedalam beberapa buku berjudul: Book of the Raya, Book of the Balances dan Book of Eastern Mercury. Beberapa istilah tehnik yang ditemukan dan digunakan oleh Jabir juga telah menjadi bagian dari kosakata ilmiah di dunia internasional, seperti istilah “Alkali”, dsb.

Dasar Pengembangan Kimia Modern

Berbagai eksperimen telah ia lakukan menggunakan teknik yang menakjubkan dalam bidang kimia yang kini menjadi dasar dalam mengembangkan ilmu kimia modern. Di antaranya adalah kristalisasi, distilisasi atau penyulingan, kalsinasi, dan sublimasi.

Jabir ibnu Hayyan juga membuat instrumen pemotong, pelebur, dan pengkristal. Jabir menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, dan pemurnian. Ia juga meletakkan dasar teori oksidasi-reduksi, selain juga sematan atau fiksasi, dan amalgamasi. Dan oksidasi-reduksi. Semua teknik yang digunakan kala itu kemudian menjadi dasar pengembangan kimia modern.

Khusus mengenai kalsinasi dan reduksi ia menyatakan bahwa untuk mengembangkan kedua dasar ilmu itu, pertama yang harus dilakukan adalah mendata kembali dengan metoda-metoda yang lebih sempurna, yakni metoda penguapan, sublimasi, destilasi, penglarutan, dan penghabluran.

Langkah selanjutnya adalah memodifikasi dan mengoreksi teori Aristoteles mengenai dasar logam, yang tetap tidak berubah sejak awal abad ke 18 M. Dalam setiap karyanya, Jabir melaluinya dengan terlebih dahulu melakukan riset dan eksperimen. Jabir juga telah memberikan kontribusi besar di dunia kimia dengan menemukan mineral dan asam lainnya.

Teori Keseimbangan

Terlepas dari kontribusinya meletakkan dasar ilmu kimia, termasuk secara luas mempersiapkan senyawa baru dan mengembangkan metode kimia, ia juga mengembangkan sejumlah proses kimia terapan. Tak heran jika kemudian ia menjadi pionir dalam ilmu terapan. Perolehan Jabir dalam bidang ini adalah pengembangan logam, besi, penggunaan mangan dioksida dalam pembuatan gelas, mencegah karat, pelapisan emas.