Menahan kentut sehat atau tidak? Ternyata menahannya dapat menyebabkan panas perut, kembung, dan gangguan pencernaan.
BARISAN.CO – Buang angin atau kentut sendiri berasal dari gas. Ketika tubuh mencoba untuk membuang penumpukan gas, tubuh akan mengeluarkan dengan dua cara. Pertama, gas akan keluar melalui sendawa.
Kedua, gas akan keluar dengan cara kentut yang keluar melalui anus. Sendawa berasal dari kebanyakan menelan udara. Ketika kita sedang berbicara atau mengunyah permen karet, menelan udara berlebihan memang tidak dapat dihindari.
Ada juga beberapa makanan yang dapat menyebabkan gas berlebihan. Makanan tersebut harus difermentasi sehingga menimbulkan asam dan gas.
Gas yang berlebihan terjadi ketika terperangkap di usus, sehingga menyebabkan perut kembung. Pelepasan gas pada perut dikaitkan dengan jumlah gas pada usus, dan bergantung pada aktivitas motorik usus.
Berikut ini beberapa alasan gas berlebihan terperangkap di dalam tubuh:
- Menelan udara: proses ini dipicu oleh perubahan otot yang mengontrol asupan udara. Kita mungkin memakan terlalu cepat dan tidak mengunyah makanan dengan sempurna, sehingga makanan sulit untuk dicerna.
- Akumulasi gas yang berbau: kentut yang berbau disebabkan bakteri usus besar yang memproduksi gas selama fermentasi sisa makanan yang tidak diserap.
- Perubahan bakteri: gas juga bergantung pada komposisi bakteri yang tinggal di dalam sistem pencernaan. Setiap orang memiliki komposisi bakteri yang berbeda-beda.
- Sembelit: kondisi ini terjadi karena perpanjangan proses fermentasi makanan dalam sistem pencernaan, yang meningkatkan produksi gas di dalam tubuh.
Menahan kentut, sehat atau tidak?
Buang angin sembarangan memang dianggap tidak sopan kalau baunya mengganggu orang lain. Sedangkan, ketika kentut tidak berbau, hanya berbunyi dan diketahui orang orang, sering kali hal ini hanya akan membuat kita malu.
Namun, menahan kentut dapat menyebabkan panas perut, kembung, dan gangguan pencernaan. Tekanan usus dapat menyebabkan gas terperangkap, serta memiliki kemungkinan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah.
Menahan gas mungkin tidak berbahaya, namun kita akan merasa begah dan tidak enak. Menurut Lisa Ganjhu, seorang dokter dari osteopati dan asisten dosen klinis kedokteran dan gastroenterologi di NYU Langone Medical Center New York City, yang dikutip oleh situs Women’s Health, segala sesuatu yang mempengaruhi aliran di bawah dapat mempengaruhi aliran di atasnya.
Dalam kasus ini, aliran tersebut adalah sistem pencernaan. Ketika menahannya, penumpukan udara pun bertambah di saluran pencernaan, sehingga udara terdorong ke atas, yang menyebabkan perut kembung dan ketidaknyamanan pada perut.
Selain itu, menahan kentut memang tidak akan melukai secara langsung, namun usus akan menggelembung seperti balon karena penyumbatan gas tersebut. Jika dinding usus memiliki kelemahan, akhirnya bisa meledak.
Ketika hal tersebut sampai terjadi, kantong kantong pun terbentuk, dikenal juga dengan sebutan divertikula. Fatalnya, kalau kantung kantung tersebut terinfeksi, hal ini akan menyebabkan kondisi yang mengancam nyawa dan rasa nyeri.
Kasus ini jarang terjadi, kemungkinan untuk terjadi dapat dialami oleh pasien dengan penyakit serius. Namun, ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa kasus divertikulitis sering ditemui pada usia lanjut dan sudah menjadi kasus yang umum.
Tentu kita pernah mendengar mengenai kasus operasi yang menelan biaya hingga jutaan rupiah gegara tidak bisa kentut.
Tips and trik
Lantas apa yang harus dilakukan ketika ingin buang angin? Tentu saja, jangan menahannya. Kita bisa pergi ke toilet atau tempat sepi, jika merasa tidak nyaman atau takut mengganggu untuk mengeluarkannya di tempat ramai.
Jika ingin mengatasi kentut yang mungkin berlebihan, kita bisa mengonsumsi probiotik. Makanan sumber probiotik dapat membantu kita dengan cara menyelaraskan fungsi bakteri di tubuh.
Kita bisa mendapatkannya pada yogurt, kimchi, atau bisa juga mencoba pil suplemen yang mengandung probiotik. Cara lainnya adalah hindari makanan yang sulit untuk dicerna, salah satunya adalah pemanis buatan.
Kita juga bisa menambahkan rempah, rempah tersebut bisa berupa jahe, kunyit, jinten, licorice (akar manis). Bahan bahan tersebut dapat membantu masalah pencernaan. Jika tidak menyukai rempah, bisa mengonsumsi teh.
Ada lagi hal paling mudah untuk diaplikasikan, yaitu meminum banyak air. Ketika memakan serat, air berfungsi untuk melunakkannya sehingga membantu melawan sisa sisa yang keras untuk dicerna dalam sistem pencernaan. (Luk)