BARISAN.CO – Tahun ajaran baru segera tiba, sudahkah Anda menyiapkan dana sekolah anak? Berdasarkan kalender pendidikan, tahun ajaran baru 2021/2022 akan dimulai pertengahan Juli 2021 mendatang.
Berhubung biaya pendidikan anak saat ini cukup menguras kantong dan membuat sebagian orang tua pusing, maka dari itu tidak ada salahnya jika kita menyiapkan dana tersebut jauh-jauh hari agar tidak kelabakan.
Lantas, bagaimana cara menyiapkan uang keperluan sekolah untuk anak agar arus keuangan keluarga tetap stabil? Berikut caranya, yuk simak!
1. Persiapkan dari jauh-jauh hari
Orang tua sebaiknya menyiapkan uang sekolah anak sejak dini mungkin agar tidak kelabakan di kemudian hari. Pasalnya uang pendidikan ini bisa diperhitungkan sejak awal.
Anda bisa menyisihkan sebagian gaji untuk persiapan masuk sekolah nanti.
Lebih bagus lagi jika Anda memiliki rekening khusus pendidikan anak. Jenis tabungan ini termasuk tabungan ‘terpaksa’, sehingga secara tidak sadar nantinya tabungan Anda sudah terisi banyak dan orang tua tidak perlu pusing-pusing menyiapkan dana lagi.
2. Asuransi pendidikan
Orang tua juga sangat disarankan memiliki asuransi pendidikan, seperti membeli polis asuransi pendidikan anak. Polis asuransi ini memiliki masa waktu 5 sampai dengan 10 tahun.
Setelah itu, nantinya dana tersebut bisa langsung dicairkan dan digunakan untuk keperluan pendidikan anak. Tidak hanya itu, keuntungan polis asuransi ini yaitu menjamin anak tetap bisa sekolah meskipun orang tuanya sudah meninggal.
3. Investasi
Sama seperti menabung, orang tua juga berinvestasi sejak dini untuk menyiapkan kebutuhan pendidikan anak. Orang tua bisa menempatkan dana tersebut di reksa dana, karena reksa dana ini bisa untuk jangka panjang misal 10 tahun.
Selain itu, orang tua juga bisa membeli logam mulia atau emas untuk simpanan pendidikan anak. Namun, orang tua juga wajib tahu instrumen keuangan yang tepat dalam menyiapkan biaya pendidikan anak.
Untuk jangka pendek, Anda bisa memilih tabungan, deposito, dan reksa dana pasar uang.
4. Gadai atau jual aset
Jika Anda masih bingung, jangan khawatir Anda bisa memilih jalan terakhir ini. Gadai atau jual aset menjadi opsi bagi orang tua yang tidak memiliki simpanan sebelumnya. Tetapi, gadai atau menjual barang lebih aman dibandingkan Anda harus meminjam uang di pinjaman online (pinjol).
Orang tua akan memiliki beban baru jika meminjam pada pinjol untuk biaya pendidikan anak. Selain tawaran bunga yang seringkali mencekik, pinjol ini berpotensi teror jika telat membayar utang.
5. Pilih sekolah sesuai kemampuan orang tua
Orang tua sebaiknya memilih sekolah anak yang sesuai dengan kemampuan keuangan Anda. Jangan sampai orang tua memaksakan kehendak memilih sekolah yang mahal di luar kemampuan.
Orang tua bisa melakukan survei dari jauh-jauh hari untuk mengetahui total biaya yang dibutuhkan pada saat anak sekolah nanti. Selain itu, orang tua juga bisa mempertimbangkan faktor inflasi dengan menghitung kenaikan biaya sekolah secara rata-rata per tahunnya.
Dari sini orang tua bisa mengetahui berapa jumlah dana yang diperlukan untuk masuk sekolah anak. Semakin cepat dimulai, semakin Anda siap untuk kedepannya. [YSN]