Awalil ekonom senior dari Bright Institut yang dihubungi redaksi menilai data kemiskinan September 2022 ini menunjukkan perekonomian Indonesia yang terdampak pandemi covid-19 belum sepenuh pulih.
Jumlah penduduk miskin masih belum berhasil diturunkan kembali pada posisi per September 2019 yang sebanyak 24,79 juta orang. Begitu pula dengan persentase penduduk miskin yang sebesar 9,22% pada saat itu.
Awalil berpendapat hal ini terutama berkaitan dengan belum pulihnya kondisi ketenagakerjaan. Tampak bahwa penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) selama dua tahun proses pemulihan ekonomi belum mencapai tingkat sebelum pandemi. Terlebih jika ditelisik kondisi beberapa aspek ketenagakerjaan, seperti: pekerja tidak penuh, pekerja keluarga, buruh tani, upah dan pekerjaan yang layak.
“Jumlah dan persentase penduduk miskin per September 2022 sebenarnya mengindikasikan belum berkualitasnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022,” simpul Awalil mengakhiri komentarnya. [rif]