Jadikan kematian itu hanya pada badan kerana tempat tinggalmu ialah liang kubur
BARISAN.CO – Kata-kata bijaK Imam Al-Ghazali ini merupakan kumpulan mutiara hikmah dari sang Imam besar Al-Ghazali. Memiliki nama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali. Imam Al-Ghazali dilahirkan pada tahun 450 H/1085 M, di kota Gazalah sebuah kota kecil dekat Thus di Khurasan wilayah Persia, yang ketika itu merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan di dunia Islam.
Pada tahun 499 H/1106 M, Imam Al-Ghazali mulai membuka ruang kesadaran untuk keluar dari ‘uzlah dan Nawiyah (tempat khalwat sufi). Karena dekadensi moral dan amal di kalangan umat, bahkan sampai ke kalangan ulama dan umara. Dorongan ini diperkuat oleh permintaan Wazir Fakhr al-Mulk (putera Nizam al-Mulk). Untuk mengajar lagi di Nizhamiyah (Naisabar).
Akan tetapi Al Ghazali tidak lama mengajar di Naisabur ini, diapun kembali ke Thus, tempat kelahirannya. Di sini dia membangun Madrasah untuk mengajar sufisme dan teologi dan membangun “laboratorium” untuk tempat praktikum para sufi di samping rumahnya.
Pada tahun 489 H ia pergi ke Damaskus dan tinggal disitu selama beberapa waktu. Kemudian, dari Damaskus ia pergi ke Bait Al-Maqdis, dan mulai menulis bukunya, Al Ihya. Ia mulai berjihad melawan nafsu, mengubah akhlak, memperbaiki watak, dan menempa hidupnya.
Setelah mengabdikan diri untuk kepentingan ilmu pengetahuan selama puluhan tahun dan setelah memperoleh kepuasan batin melalui jalan sufi, ia meninggal dunia di Thus di hadapan adiknya Ahmadi Mujahiddin pada 14 Jumadil Akhir 505 H/19 Desember 1111 M.
Kata-Kata Bijak Imam Al-Ghazali
Yang paling besar di bumi ini bukan gunung dan lautan, melainkan hawa nafsu yang jika gagal dikendalikan maka kita akan menjadi penghuni neraka. (Imam Al-Ghazali)
Kita tidak akan sanggup mengekang amarah dan hawa nafsu secara keseluruhan hingga tidak meninggalkan bekas apapun dalam diri kita. Namun jika mencoba untuk mengendalikan keduanya dengan cara latihan dan kesungguhan yang kuat, tentu kita akan bisa. (Imam Al-Ghazali)
Sifat utama pemimpin ialah beradab dan mulia hati. (Imam Al-Ghazali)