Keajaiban Paru paru, Allah telah menciptakan bakal paru paru tersebut pada hari ke-21 ketika kita di dalam kandungan. Pada saat kita lahir dalam 10 detik, paru paru kita langsung mengembang
BARISAN.CO – Di awal pandemi Covid-19 seorang pengusaha di Italia meninggal dunia karena terinveksi Virus Corona. Yang menarik dari informasi tersebut adalah dari salah seorang putranya yang mengatakan bahwa selama ini ia dan keluarganya hidup dalam serba kecukupan.
Apapun yang ia inginkan, semahal apapun kemungkinan bisa dibelinya. Namun yang menyedihkan di akhir hayatnya dimana dirinya terkena Covid-19, ternyata napasnya begitu sesak, sehingga udara yang tadinya gratis pun tidak mampu ia dapatkan.
Dari kejadian ini tentu ada hikmah yang bisa kita petik pelajaran. Nah di dalam tubuh ini terdapat organ paru paru yang dimana saat Covid-19 ini menerpa dunia, maka paru paru tersebut sebagai target organ. Paru paru itu seperti tenggelam dalam air, sehingga penderitanya merasa sesak.
Dalam penjelasan ketua IDI Kuningan Jawa Barat, Asep Hermana spesialis penyakit dalam mengatakan ini merupakan sebuah pelajaran bagi kita bahwa Allah telah menitipkan paru paru dalam tubuh kita jauh sebelum kita lahir. Allah telah menciptakan bakal paru paru tersebut pada hari ke-21 ketika kita di dalam kandungan.
Dan pada saat kita lahir dalam 10 detik, paru paru kita langsung mengembang, maka sejak saat itulah paru paru kita itu menghembuskan napas, menghirup napas tanpa henti hentinya. Tanpa istirahat, tanpa jeda waktu. Dan hebatnya lagi paru paru bernapas tanpa kita sadari dan tanpa harus kita kerjakan melalui autoregulasi yang ada di otak.
Begitu karbondioksida meningkat maka laju napas akan meningkat pula. Begitu olahraga dan kebutuhan oksigen meningkat tanpa kita suruh paru paru akan tetap meningkatkan kinerjanya supaya suplai kebutuhan oksigen dalam tubuh kita terpenuhi.
Keajaiban Paru Paru
Kalau kita perhatikan melalui sistem kerja semacam ini, Allah Swt telah menciptakan paru paru dengan sebaik baiknya bentuk yang sangat sempurna. Allah menciptakan dari atas saluran pernapasan yang pada saluran pernapasan tersebut tidak bisa kolaps, tidak bisa kempes karena ia dilindungi oleh cincin yang namanya trakhea.
Jadi ketika tidur atau tertekan, sangat kecil kemungkinan napas kita akan tertutup. Karena Allah telah menciptakan cincin yang begitu kokoh untuk menjaganya sehingga saluran napas itu tetap terbuka. Kemudian saluran napas itu masuk lagi ke dalam dada, lalu bercabang menjadi dua sampai cabang yang paling kecil yang lebih kecil saluran udara ini dari rambut.
Dan tibalah saluran udara tadi ke dalam terminal akhir yang disebut dengan alveolus. Nah di alveolus inilah terjadi pertukaran. Pertukaran udara yang masuk ke dalam paru paru yang kaya akan oksigen maupun nitrogen. Kemudian ditukar dengan hasil metabolisme yang ada di dalam tubuh sehingga Co2 keluar. Selanjutnya di alveoli itulah oksigen akan masuk ke dalam pembuluh darah, dan kita tidak akan sesak napas setelah itu.
Fakta
Faktanya, Allah SWT telah menitipkan dalam tubuh kita ini antara 300-500 juta alveoli. Begitu banyak. Dan kita tidak pernah tau serta menyadari bahwa Allahlah yang menitipkan sedemikian detil. Bahkan kalau kita runut saluran napas ini dari mulai trakhea kemudian bercabang menjadi bronkus. Lalu bercabang lagi menjadi bronkeoli, dan bercabang lagi sampai ke bagian terkecil.
Ternyata kalau ditarik memanjang bisa mencapai sekitar 2400 kilometer. Bayangkan, betapa dahsyatnya ciptaan Allah ini. Antar Aceh hingga lampung saja jaraknya sekitar 2044 kilometer, berarti saluran napas kita lebih panjang dari jarak antara Aceh dan Lampung. Sungguh luar biasa.
Pada alveoli yang Allah Swt titipkan pada paru paru kita ini, kalau diluaskan permukaannya kurang lebih antara 50 sampai 145 meter persegi. Satu bidang yang sangat luas. Sementara kita tidak tahu bahwa Allah yang menitipkan fasilitas dahsyat tersebut.