Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini

Kebijakan Sertifikat Vaksin Persulit Pemulihan Ekonomi Nasional

:: Ananta Damarjati
11 Oktober 2021
dalam Terkini
Kebijakan Sertifikat Vaksin Persulit Pemulihan Ekonomi Nasional

Ilustrasi: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Ketua Departemen Ekonomi & Pembangunan, DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Farouk Abdullah Alwyni menyebut kebijakan sertifikat vaksin yang diberlakukan di berbagai wilayah di Indonesia sejak pertengahan Agustus 2021 dapat mempersulit pemulihan ekonomi nasional.

Kebijakan yang berlaku sekarang ini seolah melupakan banyak aspek penting untuk dipertimbangkan. Padahal, menurut Farouk, ada hal-hal yang perlu dilihat lebih jauh, di antaranya: Pertama persoalan virus Covid-19 itu sendiri; Kedua terkait efikasi (daya lindung) vaksin; Ketiga kontroversi kewajiban vaksin (mandatory vaccine), dan; Keempat kebijakan vaksinasi dari negara-negara besar yang bisa dijadikan model.

“Untuk yang pertama, dengan munculnya varian delta dan kemungkinan varian-varian lainnya, hal ini mulai menimbulkan pertanyaan terkait apakah ‘herd immunity’ bisa tercapai,” jelas ekonom yang masuk dalam daftar 500 orang yang berpengaruh dalam pengembangan ekonomi Islam ini kepada Barisanco, Minggu (10/10/2021).

Salah satu yang menjadi alasan kekhawatiran itu adalah masih ditemukannya kelompok yang tetap terpapar meski sudah vaksinasi.

BACAJUGA

Chairman CISFED Farouk Alwyni: Sekarang Momentum Melepas Saham Perusahaan Bir

Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi, Farouk Alwyni: Cabut Restriksi Berbasiskan Vaksin

2 Juni 2022
Epidemiolog UI: Pelonggaran Masker, Kesalahan Interpretasi

Epidemiolog UI: Pelonggaran Masker, Kesalahan Interpretasi

25 Mei 2022

“Hal ini membuat Direktur Oxford Vaccine Group, Profesor Sir Andrew Pollard dalam menyatakan herd immunity sebagai mythical (mistis) dan menyarankan agar tidak dijadikan desain kebijakan vaksinasi bagi Inggris dan juga dunia,” jelas mantan eksekutif senior Islamic Development Bank, Jeddah, Saudi Arabia ini.

Kedua, terkait efikasi dari vaksin, Farouk memperingatkan terkait munculnya varian baru yang tidak mempan vaksin seperti Lambda dan B.1.62.1. Ini menimbulkan pertanyaan terkait efektivitas vaksin-vaksin yang ada sekarang ini.

Di Belgia, Farouk mencontohkan, ada 7 orang tewas oleh varian B.1.62.1 padahal semuanya telah tervaksin secara penuh.

“Persoalan yang ada adalah vaksin yang beredar sekarang tidak diciptakan untuk menghadapi varian yang bermunculan tersebut. Intinya, ketimbang penambahan dosis, seharusnya ada vaksin baru yang bisa berhadapan dengan virus baru ini,” kata Farouk.

Poin ketiga, Farouk menyebut bahwa kewajiban vaksin (mandatory vaccine) tidak didukung oleh pendekatan ilmiah yang kuat. Ia mengacu pada hasil analisis Dr. Marty Makari, profesor di Johns Hopkins University School of Medicine, yang berkesimpulan bahwa penanganan Covid-19 lebih baik menggunakan pendekatan imunitas seseorang.

“Penanganan pandemi tidak bisa hanya dengan memandatkan vaksin kepada setiap orang. Tujuan penanganan pandemi adalah mengurangi kematian, sakit berat, dan kelumpuhan, bukan sekadar melakukan vaksinasi ke segenap kelompok masyarakat dengan segala cara,” jelas Farouk.

Terakhir, Farouk menjelaskan bahwa dewasa ini ada dua negara besar, AS dan China, yang diproyeksikan oleh IMF mempunyai pertumbuhan ekonomi dunia yang tinggi di 2021 (7.0% dan 8.1% masing-masing) dan diproyeksikan oleh World Bank menjadi stimulan pertumbuhan ekonomi dunia dan akan berkontribusi lebih dari satu per empat dari pertumbuhan global di 2021.

“AS berkontribusi hampir tiga kali dari rata-rata kontribusinya di tahun 2015-19, justru tidak menerapkan kebijakan sertifikat vaksin,” ujar pria yang menyelesaikan gelar MBA bidang Perbankan Internasional dari Universitas Birmingham, Inggris.

Kebanyakan negara bagian di AS, kata Farouk, tidak mewajibkan vaksin bagi warganya. Bahkan ada 20 negara bagian di AS yang melarang vaccine passports di AS.

“Kebijakan vaksinasi di Amerika Serikat adalah menggunakan pendekatan voluntary dengan berbagai insentif, termasuk insentif moneter, bagi yang melakukannya. Hal yang sama dilakukan National Health Commission, China, yang mengedepankan pendekatan informed, consented, and voluntary,” tambah mantan Direktur Bank Muamalat ini.

Dari empat poin di atas, Farouk melihat bahwa untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional yang mulai terjadi di kuartal-II 2021, sudah selayaknya kebijakan sertifikat vaksinasi dikaji ulang.

Farouk menilai kebijakan ini bisa berdampak buruk terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan akhirnya perekonomian nasional. Unsur pemaksaaan juga dapat melanggar prinsip kebebasan sipil (civil liberty).

“Penerapan kewajiban sertifikat vaksin ini sama saja dengan mematikan sekitar 77% potensi ekonomi nasional dibanyak sektor. WHO pun telah mengkritik pemerintah terkait sertifikat vaksin di tengah ketimpangan vaksinasi antara satu daerah dan daerah lainnya,” kata pemegang MA bidang Ekonomi dari New York University ini.

“Jangan sampai kebijakan restriktif seperti sekarang ini justru menimbulkan bunuh diri ekonomi (economic suicide) yang berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Belum lagi aspek ketidak-adilan sosial yang akan ditimbulkannya mengingat ketimpangan distribusi vaksin antarwilayah,” imbuhnya. [dmr]

Topik: Covid-19DPP Partai Keadilan SejahteraFarouk Abdullah AlwyniPeduliLindungivaksinasi covid
Ananta Damarjati

Ananta Damarjati

Warga negara Indonesia, tinggal di Jakarta

POS LAINNYA

hari kucing sedunia
Terkini

Hari Kucing Sedunia: Sejarah, Cara Merayakan dan Menjinakannya

8 Agustus 2022
pergerakan ekonomi lomba burung kicau
Terkini

Ikut Sertakan Burung Andalannya, Anies: Ada Pergerakan Ekonomi di Kompetisi Lomba Kicau Burung

7 Agustus 2022
Pertumbuhan Ekonomi Seharusnya Bisa Lebih Tinggi dari 5,44 Persen, Legislator Ini Tunjukkan Indikatornya
Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Seharusnya Bisa Lebih Tinggi dari 5,44 Persen, Legislator Ini Tunjukkan Indikatornya

7 Agustus 2022
Awalil Rizky: Internet Menjadi Salah Satu Tantangan Mendidik Anak
Terkini

Awalil Rizky: Internet Menjadi Salah Satu Tantangan Mendidik Anak

7 Agustus 2022
Peluncuran Buku di IBF, Anies Ungkap Asal Kata-Kata yang Penuh Inspirasi
Terkini

Peluncuran Buku di IBF, Anies Ungkap Asal Kata-Kata yang Penuh Inspirasi

7 Agustus 2022
Raker Bawaslu RI di Yogyakarta: Dari Serius Hingga Penuh ‘Gerr’
Terkini

Raker Bawaslu RI di Yogyakarta: Dari Serius Hingga Penuh ‘Gerr’

7 Agustus 2022
Lainnya
Selanjutnya
Ahli Hidrologi Unsoed: Pemerintah Perlu Meningkatkan Pelayanan Dasar Air Perpipaan

Ahli Hidrologi Unsoed: Pemerintah Perlu Meningkatkan Pelayanan Dasar Air Perpipaan

Meragukan Klaim Bahwa Jawa Tengah Adalah ‘Kandang Banteng’

Meragukan Klaim Bahwa Jawa Tengah Adalah ‘Kandang Banteng’

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

hari kucing sedunia

Hari Kucing Sedunia: Sejarah, Cara Merayakan dan Menjinakannya

8 Agustus 2022
polisi tembak

Teror Kasus Polisi Tembak

8 Agustus 2022
Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak

Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak

8 Agustus 2022
Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?

Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?

8 Agustus 2022
kandungan surat al ashr

Kandungan Surat Al Ashr, Memaknai Sebuah Waktu di Dunia

8 Agustus 2022
APBN Akan Tetap Defisit, Meski Alami Surplus Semester I-2022

APBN Akan Tetap Defisit, Meski Alami Surplus Semester I-2022

8 Agustus 2022
pergerakan ekonomi lomba burung kicau

Ikut Sertakan Burung Andalannya, Anies: Ada Pergerakan Ekonomi di Kompetisi Lomba Kicau Burung

7 Agustus 2022

SOROTAN

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam
Edukasi

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

:: Thomi Rifai
1 Agustus 2022

BARISAN.CO - Umat Muslim barus saja memasuki tahun baru hijriyah yang ke-1444. Kalender Hijriah atau kalender Islam masih digunakan dan...

Selengkapnya
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

18 Juli 2022
Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

15 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang