Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Khitan Perempuan Menurut Islam dan Medis

Redaksi
×

Khitan Perempuan Menurut Islam dan Medis

Sebarkan artikel ini

Dari sisi pandangan medis, sunat perempuan memudahkannya pertemuan antara khitan dengan khitan sehingga peluang kehamilan lebih tinggi. Disamping memudahkan perempuan membersihkan kotoran-kotoran tersembunyi yang menyebabkan bakteri-bakteri hidup subur di area tersebut. Sebagai informasi pertumbuhan penduduk Benua Afrika mencapai 301 persen setiap tahunnya.

Hal ini karena Benua Afrika paling banyak penduduknya melakukan khitan perempuan. Yang perlu diperbaiki praktik khitan perempuan di Afrika, hendaknya meninggalkan metode yang melukai alat vital perempuan. Jelaslah bagi kita bahwa upaya pelarangan sunat perempuan di negeri muslim berarti juga upaya pembatasan pertumbuhan penduduk umat Islam.

Khitan juga membantu perempuan menjaga dan mengontrol gairah seksualnya. Jika tidak disunat, berdasarkan penelitian perempuan tak pernah merasakan kepuasan hubungan dengan satu laki-laki (suami), yang selanjutnya mendorongnya berselingkuh dan melakukan perzinaan.

Kurangi Risiko AIDS

Penelitian mengungkapkan, khitan mampu memperkecil efek transmisi HIV. Berkat khitan, penularan HIV bisa dicegah 50-60% di Amerika Serikat (AS). Hasil riset ini dipresentasikan di XVIII International AIDS Conference di Wina, Austria.

Studi ini dilakukan pada warga Afrika dari 2005-2007. Hasil menunjukkan tingkat penularan HIV menurun terhadap pria yang melakukan khitan. Uji klinis pun dilakukan di Uganda, Kenya dan sub-Sahara Afrika Selatan. Hasilnya khitan mampu menurunkan resiko penularan HIV wanita ke pria sebesar 50-60%. Keberhasilan uji ini diharapkan juga bisa berhasil untuk pasangan homoseksual AS.

“Khitan melindungi pria heteroseksual agar tak tertular HIV dari pasangan wanitanya,” kata penulis studi baru ini sekaligus peneliti pasca-doktoral University of Pittsburgh, Chongyi Wei.

Penelitian tersebut juga diimbangi dengan hasil Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PloS Medicine menyebutkan penurunan risiko pria heteroseksual yang disunat tertular HIV/AIDS mencapai lebih dari 57%. [Luk]