Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini Ekonomi

Kirgistan Menyusul Sri Lanka, Gagal Bayar Utang Ke Cina

:: Anatasia Wahyudi
11 Juli 2022
dalam Ekonomi
Kirgistan Menyusul Sri Lanka, Gagal Bayar Utang Ke Cina

Demonstrasi di depan gedung pemerintah di Bishkek, Kirgistan (Sumber foto: hrw.org)

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Utang Kirgistan melalui proyek Belt and Road Initiative (BRI) telah menimbulkan kekhawatiran besar. Negara itu kemungkinan harus menyerahkan asetnya jika gagal bayar utang ke Cina.

BARISAN.CO – Utang Kirgistan kepada Cina telah menimbulkan kekhawatiran besar. Negara itu kemungkinan harus menyerahkan asetnya jika gagal bayar utang ke Cina.

Menurut Kementerian Luar Negeri Kirgistan, pada akhir Februari 2022, utang luar negeri Kirgistan sebanyak US$4,3 miliar. Sebanyak US$1,8 miliarnya merupakan utang kepada Bank Ekspor-Impor Cina untuk serangkaian proyek infrastruktur di bawah Belt and Road Initiative (BRI).

Laporan Center for Global Development 2018 telah meramalkan, Kirgistan menjadi salah satu negara yang berisiko tinggi mengalami kesulitan utang akibat pinjaman BRI. Di akhir tahun 2016, 40 persen utang luar negeri Kirgistan berasal dari kreditur tunggal, Bank Exim Cina.

Saat itu, Kirgistan berada di risiko moderat dari tekanan utang dan rentan terhadap guncangan akibat depresiasi nilai tukar yang cukup besar.

BACAJUGA

Demonstran Dipukuli dan Ditangkap, Kelompok Hak Asasi Kecam Pemerintah Baru Sri Lanka

Demonstran Dipukuli dan Ditangkap, Kelompok Hak Asasi Kecam Pemerintah Baru Sri Lanka

24 Juli 2022
Presiden Baru Sri Lanka Bersumpah Akan Menindak Protes

Presiden Baru Sri Lanka Bersumpah Akan Menindak Protes

22 Juli 2022

Pada akhir Maret lalu, Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar menawarkan bantuan kepada Sri Lanka yang sedang berjuang terlepas dari jeratan Cina. Krisis ekonomi Sri Lanka terjadi setelah dua dekade invetasi besar Cina yang disebut pkar geopolitik sebagai strategic trap diplomacy.

Pemerintah Cina meluncurkan program BRI sejak tahun 2013 untuk membangun pelabuhan, jalan raya, rel kereta api, jaringan pipa, dan infrastruktur lainnya. Sri Lanka turut menarik miliaran investasi dari program tersebut.

Sebuah kota pelabuhan luas dibangun untuk menjadi pusat keuangan serta bersaing dengan Dubai. Di atas lahan 296 hektar tersebut, Cina mendanai proyek infrastruktur besar itu yang mencakup pelabuhan dan bandara di Hambantota, Sri Lanka.

Mengutip VoA, analis dari Center for Policy Alernatives di Kolombo, Bhavani Fonseka mengatakan, pelabuhan itu justru tidak menguntungkan.

“Jadi, ada banyak pertanyaan apakah proyek semacam ini juga berkontribusi bagi meningkatnya utang Sri Lanka,” kata Bhavani.

Tahun 2017 silam, pemerintah Sri Lanka menyerangkan pelabuhan Hambantota kepada sebuah perusahaan Cina dengan sewa 99 tahun setelah tidak dapat melunasi utang US$1,4 miliar.

Bhavani menyebut, pemerintah Sri Lanka condong berpihak ke arah Cina.

“Tetapi, saya pikir sekarang akan ada kebijakan luar negeri yang lebih seimbang dan upaya mendapatkan bantuan dari aktor yang lebih berbeda dan beragam,” ujarnya.

Guardian melaporkan, proyek BRI telah membuat 165 negara secara kolektif berutang US$385 miliar ke Cina. Namun, Cina tidak melaporkan statistik tersebut kepada badan internasional etrmasuk Bank Dunia.

Kantor Informasi pemerintah Cina menyatakan, BRI telah menciptakan ratusan ribu pekerjaan bagi penduduk lokal di luar negeri. Ini berarti, penduduk lokal Cina yang meraup untung bukan penduduk lokal di mana Cina berinvestasi.

Menurut Reuters, Cina selama beberapa dekade telah meminjamkan Sri Lanka lebih dari US$5 miliar. Sama halnya dengan Sri Lanka, Kirgistan pun bergulat memenuhi tenggat pembayaran di saat menghadapi masalah keuangan akibat pandemi Covid-19.

Sebuah penelitian dari AidData tahun lalu juga mengungkapkan, pinjaman yang disediakan Cina berbeda dari kebanyakan pemerintah Barat, pertama karena pinjaman tersebut lebih mengutaman keuntungan.

Para peneliti menyimpulkan, BRI dirancang untuk mengunci akses ke sumber daya alam dan komoditas yang tidak diproduksi oleh Cina. Penelitian itu juga menegaskan, Cina dengan sengaja membuat jebakan utang ke negara-negara miskin.

Hipotesis itu muncul karena apabila tidak mampu membayar, maka Cina akan memengaruhi hubungan diplomatik atas pemerintahan debitur atau merebut kepemilikan proyek infrastruktur yang belum dilunasi.

“Sangat jarang melihat Beijing menjaminkan aset fisik yang tidak likuid. Mereka lebih pintar dari itu. Apa yang mereka lebih suka lakukan adalah mengagunkan uang tunai, aset yang sepenuhnya likuid, ambil lalu pergi,” kata penulis. [rif]

Topik: Belt and Road Initiative (BRI)debt trapGagal Bayar Utang ke CinaSri LankaStrategic Trap Diplomacy
Anatasia Wahyudi

Anatasia Wahyudi

POS LAINNYA

Pertumbuhan Ekonomi Seharusnya Bisa Lebih Tinggi dari 5,44 Persen, Legislator Ini Tunjukkan Indikatornya
Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Seharusnya Bisa Lebih Tinggi dari 5,44 Persen, Legislator Ini Tunjukkan Indikatornya

7 Agustus 2022
Jalan, Irigasi, dan Jaringan (Rp Trilyun)
Indikator Ekonomi

Jalan, Irigasi, dan Jaringan (Rp Trilyun)

6 Agustus 2022
harga komoditas
Ekonomi

Meski Tumbuh 5,44%, Ekonomi Indonesia Masih Rentan Tingginya Harga Komoditas Global

6 Agustus 2022
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44 Persen
Ekonomi

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44 Persen, Sektor Pertanian Perlu Perhatian

6 Agustus 2022
Peralatan dan Mesin (Rp Trilyun)
Indikator Ekonomi

Peralatan dan Mesin (Rp Trilyun)

5 Agustus 2022
Inflasi Indonesia Tertinggi dalam 7 Tahun Terakhir, Hergun: Jaga Daya Beli Rakyat Kecil
Ekonomi

Inflasi Indonesia Tertinggi dalam 7 Tahun Terakhir, Hergun: Jaga Daya Beli Rakyat Kecil

5 Agustus 2022
Lainnya
Selanjutnya
Indonesia Belum Naik Kelas Tahun 2021

Indonesia Belum Naik Kelas Tahun 2021

Anggota Bawaslu DKI Achmad Fachrudin Minta Idul Adha Dimaknai Secara Simbolik, Transendensi dan Humanisasi

Anggota Bawaslu DKI Achmad Fachrudin Minta Idul Adha Dimaknai Secara Simbolik, Transendensi dan Humanisasi

TRANSLATE

TERBARU

hadits tentang senyum

Hadits Tentang Senyum: Sedekah Penuh Pahala

10 Agustus 2022
perkembangan anak

5 Bidang Perkembangan Anak Usia Dini, Perlu Diperhatikan

9 Agustus 2022
pembunuhan berencana

Pembunuhan Berencana

9 Agustus 2022
Catatan atas Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2022 (Bagian Satu)

Catatan atas Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2022 (Bagian Satu)

9 Agustus 2022
Melawan Osteoporosis

Pemprov DKI Canangkan Gerakan DKI Jakarta  Melawan Osteoporosis

9 Agustus 2022
trauma kasus polisi tembak

Trauma Kasus Polisi Tembak

9 Agustus 2022
Hari Masyarakat Adat Internasional

Hari Masyarakat Adat Internasional 2022, Tema: Peran Perempuan Adat

9 Agustus 2022

SOROTAN

Kaum Khawarij Modern
Opini

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

:: A. Ramdani
9 Agustus 2022

Kaum Khawarij Modern

Selengkapnya
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

18 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang