Scroll untuk baca artikel
Berita

Komitmen untuk Membangun Jakarta: REMOI Dukung Pramono Anung dan Rano Karno

Redaksi
×

Komitmen untuk Membangun Jakarta: REMOI Dukung Pramono Anung dan Rano Karno

Sebarkan artikel ini
Relawan Masyarakat Organisasi Islam (REMOI)
Relawan Masyarakat Organisasi Islam (REMOI)

Di tengah dinamika politik Jakarta, dukungan yang kuat dari Relawan Masyarakat Organisasi Islam (REMOI) kepada Pramono Anung dan Rano Karno menjadi sorotan, mengisyaratkan harapan baru bagi masyarakat akan kepemimpinan yang berintegritas dan fokus pada pemberdayaan ekonomi

BARISAN.CO – Relawan Masyarakat Organisasi Islam (REMOI) telah resmi menyatakan dukungannya kepada pasangan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2024-2029.

Dukungan ini diberikan setelah pertimbangan matang terhadap komitmen keduanya dalam membangun Jakarta yang santun dan beradab, sejalan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Jakarta.

REMOI merupakan gabungan dari 14 organisasi masyarakat Islam yang memiliki peran penting dalam membina moral dan etika masyarakat.

Dalam pernyataannya, REMOI menekankan bahwa kepemimpinan yang berintegritas, inklusif, dan berfokus pada pemberdayaan masyarakat adalah kunci untuk mewujudkan Jakarta yang lebih baik.

Pramono Anung dan Rano Karno, dengan pengalaman dan dedikasi yang telah terbukti, diharapkan dapat memenuhi harapan tersebut.

Dukungan REMOI tidak hanya bersifat deklaratif, melainkan juga operasional. Organisasi ini berkomitmen untuk berkolaborasi dan mengawal setiap langkah serta program kerja yang akan dijalankan oleh pasangan Pramono-Rano.

Salah satu fokus utama dari dukungan ini adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat. REMOI percaya bahwa pelatihan dan pengembangan keterampilan yang berlandaskan nilai-nilai agama akan memberikan kontribusi signifikan dalam mempersiapkan masyarakat untuk mandiri secara ekonomi.

Ketua Dewan Pembina REMOI, Ustadz Hendra Thahir, menjelaskan bahwa sebelum mendeklarasikan dukungan, telah dilakukan kajian mendalam terhadap visi, misi, dan program yang ditawarkan oleh ketiga pasangan calon gubernur DKI Jakarta 2024.

“Hasil kajian tersebut menunjukkan bahwa pasangan nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, menawarkan program yang paling konkrit, rasional, dan realistis,” terangnya kepada Barisan.co, Jumat (01/11/2024).

Selin itu, menurutnya pasangan mampu melanjutkan program baik yang telah dijalankan oleh Gubernur sebelumnya tanpa hanya mengandalkan imajinasi.

Dalam kesempatan ini, REMOI berharap agar program-program Pramono-Rano menekankan peningkatan keterampilan dan kewirausahaan.

Ustadz Hendra menekankan pentingnya akses terhadap pelatihan berkualitas untuk mengurangi angka pengangguran di Jakarta, terutama bagi anggota dan masyarakat organisasi Islam.

Untuk memenangkan pasangan Pramono-Rano dalam pemilihan gubernur pada 27 November 2024, REMOI berencana menggerakkan seluruh jejaring yang dimiliki 14 organisasi Islam tersebut.

“Ini mencakup pengurus struktural, ibu-ibu majelis taklim, pemuda, santri, serta jejaring profesi dan organisasi otonom dari masing-masing organisasi,” jelasnya.

Menanggapi dukungan tersebut, Pramono Anung menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pengurus dan warga 14 organisasi Islam.

Dalam sambutannya, Pramono menguraikan visi dan misinya jika terpilih menjadi Gubernur Jakarta. Dia menekankan pentingnya hubungan antara ulama dan umaro (pemimpin) yang tidak sekadar urusan Kesbangpol atau Baznas, tetapi juga harus melibatkan perbaikan dan perhatian khusus.

Pramono mencontohkan praktik komunikasi yang baik antara umaro dan ulama, seperti yang telah dilakukan oleh Gubernur sebelumnya, Anies Baswedan, dengan mengadakan pengajian rutin di rumah dinas gubernur dan kegiatan magrib mengaji.

Pramono berkomitmen untuk meneruskan dan meningkatkan pola komunikasi tersebut agar dapat membagi peran dalam mewujudkan kemajuan umat, baik dari aspek material maupun spiritual.

Dukungan REMOI kepada Pramono Anung dan Rano Karno mencerminkan harapan masyarakat Jakarta akan pemimpin yang tidak hanya mampu mengelola pemerintahan.