Maka di sinilah peran orang tua untuk menjawab atau memfasilitasi kebingungan yang ada di pikiran mereka.
Pilih Kata-kata yang Tepat
Gurian juga setuju bahwa melarang anak menangis mentah-mentah memang memiliki dampak yang tidak baik. Menurutnya, menekan ekspresi emosional anak juga berbahaya pertumbuhannya hingga dewasa kelak.
Akan tetapi, perlu diingat lagi bahwa tugas orang tua bukan hanya memberikan empati serta memvalidasi emosi anak, melainkan memfasilitasi sumber kebingungan yang membuat anak menangis tadi. Sehingga, menurut Gurian, tidak masalah bila orang tua mengatakan, “Berhenti menangis!” bila disertai dengan sesuatu yang konstruktif. Yakni, sesuatu yang berkaitan dengan mendorong anak mencari tahu masalahnya serta memecahkannya.
Membangun Ketahanan Anak
Mungkin anda masih tidak yakin untuk berkata, “Berhenti menangis!”? pada anak. Coba kita bandingkan empat skenario ini saat anak menangis.
Skenario 1: Orang tua berkata pada anak, “Berhentilah menangis. Kalau tidak, Ayah/ Bunda akan melakukan sesuatu!” (Sambil memegang sabuk atau sapu)
Skenario 2: Orang tua berkata pada anak, “Berhentilah menangis. Menangis hanya membuatmu lemah, Ayah/ Bunda malu gara-gara kamu.” (Sambil mendiamkan anak atau berjalan pergi meninggalkan anak)
Skenario 3: Orang tua berkata pada anak, “Berhentilah menangis. Sudah cukup, ya. Itu tidak bisa membantu menyelesaikan masalah.” (Diikuti dengan memberikan anak strategi ekspresi emosional lainnya seperti senyum untuk sedikit melegakan perasaan anak)
Skenario 4: Orang tua berkata pada anak, “Berhentilah menangis. Kalau kamu melihat atau ada merasa ada masalah, lakukan sesuatu untuk mengatasinya.” Atau dengan mengatakan, “Berhentilah menangis. Ada apa, apa yang bisa Ayah bantu?” (Sambil terus berada di sampingnya untuk mendukung hingga anak tenang)
Dalam dua skenario pertama, ilmu psikologi berbasis otak akan setuju bahwa orang tua kemungkinan besar akan menyebabkan kerusakan sosial-emosional pada anak-anak mereka. Terutama, jika hal tersebut dilakukan berulang.
Namun, dalam skenario tiga dan empat, orang tua yang menyuruh anak berhenti menangis, sebenarnya untuk membantu anak dalam membangun ketahanan, sehingga membantu anak menjadi orang dewasa yang matang, mengatur diri sendiri, dan memecahkan masalah.
Artinya, meminta anak berhenti menangis tidak selalu menjadi hal yang terlarang untuk dilakukan dalam mengasuh anak. Asal dilakukan dengan cara dan tujuan yang tepat. Jadi kalimat “Berhentilah menangis,” akan menjadi kalimat perintah yang orangtua inginkan dan anak harus ikuti. Tentu metode ini akan menjadi lebih bisa dalam membantu mengatasi masalah anak.