Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Kuartal I 2022 Kredit Tumbuh Melambat, Bagaimana Kuartal Mendatang?

Redaksi
×

Kuartal I 2022 Kredit Tumbuh Melambat, Bagaimana Kuartal Mendatang?

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Laporan Kuartal I 2022 Bank Indonesia, pada Januari-Maret 2022, nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru tercatat tumbuh positif sebesar 64,8%. Hingga kuartal I 2022, kredit baru tumbuh melambat.

Bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, pertumbuhan itu pun masih lebih rendah. Pada September-Desember 2021, pertumbuhan nilai SBT permintaan kredit baru mampu menembus 87%. 

Memang, perlambatan itu terjadi di semua jenis kredit. Mulai dari kredit modal kerja yang pada kuartal sebelumnya mampu tumbuh hingga 80%, namun kini hanya tumbuh 65,3%.

Kemudian, kredit investasi yang pada kuartal sebelumnya tumbuh 68,1%, kini justru terpaut jauh di bawah dengan pertumbuhan hanya 31,3%. Tak ketinggalan dengan kredit konsumsi yang pada kuartal sebelumnya melambung hingga 84,1%, saat ini hanya tumbuh 46,8%.

Sementara itu, dilihat dari sektor ekonomi, sektor perdagangan besar dan eceran menyumbang tingkat pertumbuhan penyaluran kredit baru tertinggi dengan nilai SBT sebesar 48,5%. Disusul oleh sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar 39,5% serta sektor penyediaan akomodasi & makanan minuman sebesar 36,7%.

Prospek

Pada kuartal II 2022, BI melihat prospek cerah penyaluran kredit bakal terus tumbuh. Optimisme itu tampak dari SBT prakiraan permintaan kredit baru senilai 79%.

Ditambah lagi, disinyalir sejumlah bank hendak menurunkan suku bunga kredit. Hal itu tentu berpengaruh pada Indeks Lending Standard (ILS) kuartal II 2022 yang nilainya menjadi negatif sebesar -0,4%, berbeda dengan periode sebelumnya sebesar 3,3%.

Dengan ILS yang negatif itu merefleksikan pelonggaran standar penyaluran kredit baru pada kuartal mendatang. Maka artinya, standar kredit yang longgar tersebut diharapakan dapat mengkatrol pertumbuhan penyaluran kredit.

Dijelaskan lebih detil oleh BI dalam laporannya, pelonggaran standar penyaluran kredit menyasar pada kredit investasi, kredit modal kerja, dan KPR/KPA, baik dari aspek jangka waktu kredit, biaya persetujuan, suku bunga, dan agunan.

Prioritas Penyaluran Kredit

Prioritas penyaluran kredit untuk kuartal mendatang pun tak berubah dari kuartal I 2022. Kredit modal kerja tetap menjadi prioritas utama responden, setelah kredit investasi dan kredit konsumsi.

Dari sisi sektor ekonomi, sektor perdagangan besar dan eceran tetap menjadi sektor yang diprioritaskan, diikuti sektor industri pengolahan dan sektor industri perantara keuangan. Adapun, untuk penyaluran jenis kredit konsumsi, kredit kepemilikan rumah/apartemen tetap menjadi prioritas utama, kemudian diikuti kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor.

Sementara, prioritas penyaluran kredit kepada golongan debitur tetap bergeming. Debitur non UMKM masih menjadi nomor satu, diikuti oleh debitur UMKM (Non KUR) dan UMKM (KUR). [Luk]