Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Kurang Berkualitasnya Pertumbuhan Ekonomi Menurut Ekonom Awalil

Redaksi
×

Kurang Berkualitasnya Pertumbuhan Ekonomi Menurut Ekonom Awalil

Sebarkan artikel ini

“Sektor pertambangan dan penggalian yang justeru kembali tampil cukup dominan. Pertumbuhan sebesar 4,38% pada tahun 2022 jauh melampaui rata-rata sebelum pandemi tahun 2011-2019 yang hanya sebesar 1,31%. Porsinya dalam struktur ekonomi pun melesat menjadi 12,22%. Ini bukan ciri yang baik bagi fundamental ekonomi dan transformasi perekonomian Indonesia,” kata Awalil.

Dalam hal pertumbuhan ekonomi menurut komponen pengeluaran, Awalil memberi catatan bahwa PMTB atau investasi hanya tumbuh 3,87% atau di bawah pertumbuhan ekonomi. Dan belum kembali pada rata-rata pertumbuhan sebelum pandemi tahun 2011-2019 yang mencapai 6,02%. Komponen konsumsi rumah tangga memang terbilang pulih, namun masih di bawah pertumbuhan ekonomi dan rata-rata sebelum pandemi.

Terkait dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi dalam komponen Ekspor Barang dan Jasa pada tahun 2021 dan 2022, dinilainya pula sebagai kurang berdampak besar medorong dinamika ekonomi rakyat kebanyakan. Dikhawatirkan pula kinerjanya tidak akan berkelanjutan. Peningkatan terutama karena komoditas batubara, minyak kelapa sawit, serta besi dan baja.

“Kurang berkualitasnya pertumbuhan ekonomi tahun 2022 ini sebenarnya telah diindikasikan oleh data pengangguran dan data kemiskinan. Tingkat pengangguran hanya sedikit berkurang, bahkan ditandai oleh masih besarnya jumlah pekerja tidak penuh dan mereka yang berstatus pekerja tidak dibayar. Sedangkan angka kemiskinan justeru sedikit meningkat,” lanjutnya.

Awalil kemudian mengingatkan otoritas ekonomi untuk memperhatikan aspek keberlanjutan dari pertumbuhan ekonomi pada tahun-tahun mendatang. Dengan kualitas pertumbuhan yang menurun dan tidak memperkuat fundamental ekonomi tersebut, maka berisiko untuk kembali tumbuh di bawah 5%.  [rif]