Scroll untuk baca artikel
Risalah

Lailahaillallah, Zikir Hari Sabtu Imam Al-Ghazali dan Keutamaannya

Redaksi
×

Lailahaillallah, Zikir Hari Sabtu Imam Al-Ghazali dan Keutamaannya

Sebarkan artikel ini

Menurut kitab Bidayatul Hidayah Imam Ghazali memiliki zikir harian, misalnya hari Minggu ia akan membaca Ya Hyyu Ya Qayyum

BARISAN.CO – Imam Al-Ghazali dapat menjadi inspirasi dalam berbagai bidang, karena ketokohannya tidak hanya ahli dalam ilmu tasawuf tapi juga seorang akademisi. Sebagai tokoh tasawuf kara monumentalnya yakni kitab Ihya Ulumuddin, begitu juga dalam inspirasi zikir. Imam Al-Ghazali memiliki zikir harian, seperti zikir Lailahaillallah yang dibacakan setiap hari sabtu.

Menurut kitab Bidayatul Hidayah Imam Ghazali memiliki zikir harian, misalnya hari Minggu ia akan membaca Ya Hyyu Ya Qayyum yang dibaca sebanyak 1000x. Jadi zikir harian dimulai dari hari senin hingga sampai minggu.

Sedangkan untuk hari sabtu Imam Al-Ghazali melakukan amalan zikir Lailahaillallah sebanyak 1000 kali. Sementara hari senin ia akan berzikir dengan lafal la haula walakuata illabillah aliyil adzim 1000x.

Zikir merupakan salah satu amal kebaikan dan kewajiban setiap manusia untuk tunduk kepada Allah Swt. Bentuk zikir ini sebagai jalan untuk mendekatkan diri dan penghambaan, Allah Swt berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat: 56).

Bahkan dalam kondisi apapun seorang hamba untuk senantiasa berzikir. Baik saat kondisi lapang maupun dalam menghadapi beragam persoalan.

Allah Swt berfirman dalam surah An-Nisa ayat 103:

فَإِذَا قَضَيْتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ

Artinya: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.” (QS. An-Nisa: 103).

Oleh karena itu hendaklah seorang hamba untuk senantiasa memiliki amalan harian untuk senantiasa untuk mendapatkan rida-Nya.  

Adapun teks zikir Lailahaillallah atau biasa disebut dengan kalimat tahlil “laa ilaaha illallaah” yakni:

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ

Artinya: “Tiada tuhan yang disembah dengan hak kecuali Allah.”

Keutamaan Zikir Lailahaillallah

Kalimat tahlil atau tauhid ini diajarkan Rasulullah kepada Ali bin Abi Thalib. Dikisahkan, pada suatu ketika Ali bin Abi Thalib menemui Rasulullah.

Lalu ia memohon agar diberikan zikir khusus yang ringan namun berat pahalanya dari dunia seisinya.

Rasulullah Saw menjawab, “Jangan begitu Saudaraku Ali, bahwa ucapan yang paling utama yang aku ucapkan dan juga diucapkan nabi-nabi sebelumku adalah Laa ilaha Illallah. ”

أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Artinya: “Zikir yang paling utama adalah bacaan laa ilaha illallah.”

Zikir laa ilaaha illallaah adalah bagian dari kalimat syahadat yang tersambung kalimat (مُحَمَّدُ رَسُوْلُ اللهِ) dengan redaksi lengkapnya:

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللّٰهِ

Artinya: “Tidak ada Tuhan Selain Allah”, Muhammad Rasulullah.”

Adapun ketumaan zikir lailahaillallah yakni:

1. Hati menjadi tentram

Hal ini sebagaimana firman Allah Swt dalam surah Ar-Rad ayat 28:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Rad: 28).

2. Masuk surga

Sebelum meninggal membaca kalimat tauhid maka akan masuk surga, sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ

Artinya: ”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud).

3. Zikir yang utama

Rasulullah Saw bersabda:

أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ