Scroll untuk baca artikel
Blog

Lebaran Para Peternak Kecil (Catatan untuk PP Muhammadiyah)

Redaksi
×

Lebaran Para Peternak Kecil (Catatan untuk PP Muhammadiyah)

Sebarkan artikel ini

Dikatakan lebih jelas, ketersediaan pangan hari ini lebih berharga daripada uang. Semua orang sedang butuh pangan pokok dan sudah semestinya Idul Adha dijadikan momentum.

Perayaan Idul Adha punya kemampuan menggerakkan ‘orang berpunya’ membantu kebutuhan non-uang bagi sesamanya. Bagi orang-orang berpunya itu, berkurban ialah kesempatan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dan barangkali itulah satu-satunya pasal quid pro quo (‘apa’ untuk ‘apa’) terbaik yang membuat ibadah kurban istimewa. Tanpa anasir-anasir duniawi, para pekurban, orang-orang ikhlas itu, memberi hewan ternak sepanjang dibagi-bagi demi kebahagiaan bersama.

Dan itulah yang mungkin tidak dilihat oleh PP Muhammadiyah. Bahwa, ketika negara sedang kesulitan dalam distribusi pangan pokok akibat pembatasan sosial, Islam sebagai rahmat datang menawarkan solusi.

Selain itu, tidak boleh diremehkan bagaimana dampak ekonomi Idul Adha terutama bagi peternak kecil di desa-desa. Dalam konteks Covid-19, ketika mata pencarian peternak penuh ketidakpastian, lagi-lagi, agama merupakan jawaban langsung dari kekhawatiran yang mendera mereka.

Covid-19 telah menghancurkan ekonomi para peternak kecil ini. Waktu yang sudah mereka curahkan untuk memelihara ternak (yang berjumlah hanya seberapa itu), tiba-tiba harus tergadai oleh karena mereka tidak punya kesiapan infrastruktur layaknya tengkulak besar dalam menghadapi pandemi. Sebagai pelaku ekonomi kecil, terpaksa mereka kehilangan pasar.

Oleh sebab itulah, bila ada yang seharusnya tidak berubah dari tradisi Idul Adha meski sedang pandemi, tentu ialah ‘ada’-nya hewan yang dikurbankan. Seterusnya bila ada yang harus diubah, selain memperketat protokol kesehatan Covid-19, ialah bagaimana mengatur agar umat dapat lebih memihak peternak kecil. Sekali lagi, peternakan rakyat harus dijadikan prioritas.

Semestinya PP Muhammadiyah tahu hal-hal semacam ini. Sehingga, alih-alih menghimbau umat mengonversi hewan ke uang, membatasi jumlah kurban yang disembelih di satu tempat, dan lain-lain, akan lebih baik bila PP Muhammadiyah menegaskan keberpihakannya pada ekonomi kecil. Dengan misal, menghimbau para orang berpunya menyerap hasil ternak masyarakat dan menambah jumlah pembelian, dari biasanya 1 ekor kambing menjadi 2-3 ekor.

Idul Adha 2020 kali ini jelas akan berbeda. Akan tetapi, dalam situasi pandemi, sudah sepatutnya kita semua berkolaborasi mengupayakan agar hari istimewa ini tetap istimewa, dan tetap jadi perayaan besar terutama bagi orang kecil dan peternak kecil.