Sebagian contoh kecil inilah yang akan melemahkan semangat makna kebersamaan sehingga kekuatan masyarakat mudah dipatahkan oleh musuh. Sebagai ibarat bahwa sapu lidi akan sulit/lama dalam bekerja ketika unsur lidi yang digunakan sedikit, dan akan lebih mudah serta kuat ketika unsur lidi yang digunakan banyak. Sangat dimungkinkan akan keniscayaan sebuah kehancuran dalam sistem masyarakat tersebut.
Makna Kebersamaan Sebagai Solusi
Bagaimana hambatan-hambatan seperti yang telah disampaikan di muka dapat minimalisir bahkan dihilangkan. Maka yang menjadi tawaran pertama adalah meluruskan kembali pemahaman paradigma yang salah, selanjutnya kembali secara berkala dalam sebuah bingkai kebersamaan menjalankan tata aturan yang telah disepakati dalam masyarakat.
Menurut Greek, bahwa etika adalah alat untuk menuju sebuah perubahan atau revolusi peradaban. Menurut Greek pula tanpa etika akan terjadi kekacauan dalam masyarakat.
Dan menjadi nilai lebih ketika Islam menawarkan sebuah solusi konkret dalam sebuah teori tentang masyarakat, bagaimana ketika Islam mengajarkan arti pentingnya makna kebersamaan sebagai etos kerja, toleransi, musyawarah, menghargai perbedaan kepedulian terhadap individu lain yang ditunjukkan dengan sikap sedekah, infak, dan zakat.
“Bahwa sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum/bangsa ketika kaum/bangsa itu tidak berusaha mengubahnya sendiri ”,
Ayat di atas menjelaskan bahwa tidak hanya diperlukan sebuah usaha atau ikhtiar untuk perubahan tetapi juga sebuah solusi kebersamaan guna keberhasilan atas perubahan tersebut dalam konteks komunal, sehingga tujuan masyarakt bisa lebih terarah dan tidak berjalan secara parsial.
Perlu dicatat bahwa bentuk sikap seperti ini dibangun atas dasar konsep sinergitas kedirian individu sebagai khalifah fil ardhi (interpretasi sebagai makhluk sosial) dan Abdullah (seorang hamba).
Ketika kesempurnaan diri sebagai makhluk sosial sudah telah tercapai maka akan lebih luas maknanya apabila terjadinya sinergitas dengan kediriannya sebagai Abdullah yang hanya berorientasi pada lirridloillah.
Apabila bentuk-bentuk sikap seperti inilah yang ditanamkan dalam masyarakat maka akan menjadi sebuah keniscayaan untuk pembentukan masyarakat madani atau tatanan masyarakat yang diridloi Allah Swt. [Luk]
