BARISAN.CO – Bulan Rajab merupakan bulan istimewa. Pada bulan inilah umat Islam diperintahkan untuk melaksanakan kewajiban salat lima waktu. Perintah salat ini ditandai dengan peristiwa besar yang diberikan Allah Swt kepada Nabi Muhammad, peristiwa tersebut yakni Isra’ Mi’raj.
Bulan Rajab, bulan ketujuh dari tahun Hijriyah. Merupakan salah satu bulan haram (أحد الأشهر الحرم) difirmankan Allah Swt dalam surat At-Taubah: 39:
يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
“Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
Menurut tafsir Imam al-Qurthubi, bahwasanya Allah mengkhususkan bulan-bulan haram untuk berzikir dan mencegah perbuatan zalim. Bentuk larangan tersebut yakni tidak boleh berbuat kemungkaran dan berbuat aniaya pada diri sendiri.
Al Qodhi Abu Ya’la Ra, berkata: Dinamakan bulan haram karena dua makna. Pertama, Pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliah pun meyakini demikian. Kedua, Pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan itu. Demikian pula pada saat itu sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan.
Arti Bulan Rajab
Arti Bulan Rajab menurut KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha dari kata رجب الرجل رجبا artinya menghormati seseorang dengan suatu kehormatan. Dengan demikian kata رجبه –يرجبه-رجبا-رجوبا atau رجّبه- ترجّبه dan أرجبه semuanya semakna dengan kata هابه atau عظمه’memuliakan atau menghormati’.
Sehingga kata مرجوب sama halnya dengan kata مهاب dan معظم yakni orang yang dihormati atau dimuliakan.
Nama-nama bulan Rajab
Bulan rajab memiliki 14 nama: syahrullah, rajab, rajab mudhir, munsholul asnah, ashom, munaffis, muthohhar, muqim, harm, muqosyqisy, mabri’, fard, al-ashob, dan mu’alla. Dan sebagian ulama’ menambahi lagi dengan nama rojam, munsholul aal (yang berarti perang) dan munajja’ul asnah.
Sebagian Ulama’ memaknai nama-nama bulan Rajab di atas sebagai berikut:
- Rajab (رجب) artinya kemuliaan. Bulan yang dimuliakan oleh orang-orang jahiliah.
- Ashom (الأصم) artinya tuli. Dibulan mereka ini meninggalkan peperangan, tidak terdengar (tuli) gemerincingnya pedang dan suara minta tolong.
- Ashob (الأصب) artinya turun/ curahan, karena kafir makkah selalu mengatakan bahwasanya rahmat tercurah dan turun di bulan ini.
- Rajm (رجم) artinya didalamnya Allah telah merajam musuh-musuh-Nya dan para syetan.
- Harm (هرم) artinya tua. Bulan rajab abadi/kuno dari zaman mudhar bin nizar bin mu’ad bin adnan.
- Muqim (المقيم) artinya tetap karena kemuliaan bulan ini tetap tidak berubah hal ini disebabkan karena bulan ini merupakan salah satu bulan haram.
- Mu’alla (المعلى) artinya yang tinggi karena tingginya kedudukan bulan rajab diantara bulan-bulan lainya.
- Munsholul asnah (منصل الأسنة) disebutkan oleh Al-Bukhary dari Abi Raja’ al-Athordi.
- Munshollul aall (منصل الآل) yang artinya perang.
- Al-Mabri’ (المبريء) artinya terbebas karena dalam bulan ini terbebas dari peperangan dan terbebas dari kedholiman dan kemunafikan.
- Muqosyqisy (المقشقش) artinya penyembuh karena bulan ini menyembuhkan penyakit kejahiliyyahan berupa peperangan
- Syahrul atiirah (شهر العتيرة) artinya bulan penyembelihan karena mereka menyembelih sesembelihan mereka yang dinamai dengan rajabiyyah yang dinisbatkan kepada bulan rajab.
- Rajab mudhir (رجب مضر) artinya nama qobilah arab yang di masa jahiliyyah tidak mengutak-atik bulan-bulan haram tersebut. Mudhir sendiri berarti pekak atau cacat.
Kata Rajab terdiri dari 3 huruf, Ra’, Jim dan Ba’, masing-masing berarti: Rahmatullah, Jirmil abdi dan Birullah Ta’aalaa, yang seolah-olah dikatakan : “Hai hamba-Ku, Ku jadikan dosa-dosa dan kebaikanmu diliput dengan rahmat-Ku, maka tiada tetap dosa-dosamu berkat kemuliaan bulan Rajab”.
Amalan bulan Rajab
Keutamaan yang ada di bulan Rajab diberikan kepada yang percaya. Bagi yang tidak percaya tidak perlu diberikan penjelasan tentang fadilat bulan Rajab.
Ibadah seyogyanya tidak terpaku pada keutamaan, namun menjadikannya sebagai motivasi. Niat beribadah itu “imanan wa ihtisaban” (iman dan mengharap ridha Allah), maka keutamaan akan datang sendiri dan dapat diraih.
Fadhilah ibadah di bulan Rajab menurut Kitab Duratun Nasihin, di antaranya ibadah puasa. Jika puasa selama dua hari di bulan Rajab, akan mendapatkan balasan kemuliaan dari Allah serta seisi dunia.
Melaksanakan puasa tiga hari terhindar dari bala dan penyakit jiwa. Sedangkan puasa tujuh hari ditutup tujuh pintu neraka. Lalu, puasa delapan hari dibuka delapan pintu surga. Puasa 10 hari tidak dihisab amalnya. Puasa 15 hari akan diampuni dosa sebelumnya serta mengganti keburukan dengan kebaikan.
Pada bulan Rajab juga dianjurkan melakukan shalat sunnat ba’da Maghrib 20 raka’at 10 salam dengan keutamaan akan dijaga oleh Allah dari kesulitan di dunia dan akhirat.
Sedangkan dalam Kitab Lathaifut Thaharah wa Asrarus Sholat karya Mbah Sholeh Darat, “Nabi bersabda: Barang siapa yang mengucapkan kalimat سبحان الحي القيوم sebanyak 100 kali tiap hari pada sepuluh hari awal Rajab, mengucap سبحان الاحد الصمد sebanyak 100 kali tiap hari pada sepuluh hari kedua, dan mengucap سبحان الرؤف sebanyak 100 kali tiap hari pada sepuluh hari ketiga, maka tidak ada orang yang bisa menghitung pahalanya”.