Scroll untuk baca artikel
religi

Keistimewaan Bulan Rajab: Apa yang Istimewa di Bulan Rajab?

×

Keistimewaan Bulan Rajab: Apa yang Istimewa di Bulan Rajab?

Sebarkan artikel ini
keistimewaan bulan rajab
Ilustrasi/Barisan.co

Bulan Rajab adalah salah satu bulan haram yang dimuliakan dalam Islam, penuh dengan keistimewaan dan peristiwa bersejarah yang memberikan pelajaran penting tentang iman, perjuangan, dan persatuan umat.

BARISAN.CO -Apa yang membuat bulan Rajab begitu istimewa? Sebagai salah satu bulan haram yang dimuliakan Allah SWT, Rajab menawarkan peluang besar bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada-Nya melalui amal ibadah dan introspeksi diri.”

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Sebagai salah satu dari empat bulan haram (bulan yang dimuliakan) dalam penanggalan hijriyah.

Rajab menjadi bulan yang istimewa karena keutamaannya disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.” (QS. At-Taubah: 36).

Dalam bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah, menjauhi segala bentuk maksiat, serta memperbanyak istighfar dan taubat.

Namun, keistimewaan bulan Rajab tidak hanya berhenti pada sisi ibadah semata. Beberapa peristiwa besar yang terjadi di bulan ini turut memberikan makna penting bagi umat Islam.

Isra’ Mi’raj: Perjalanan Agung Nabi Muhammad SAW

Salah satu peristiwa paling monumental yang terjadi di bulan Rajab adalah Isra’ Mi’raj. Perjalanan luar biasa ini membawa Rasulullah SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem (Isra’) dan kemudian dilanjutkan dengan perjalanan ke langit (Mi’raj).

Dalam perjalanan ini, Rasulullah SAW menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan shalat lima waktu, yang menjadi salah satu pilar utama dalam Islam.

Isra’ Mi’raj tidak hanya menunjukkan kekuasaan Allah SWT yang tak terbatas, tetapi juga mengajarkan pentingnya kesabaran, keyakinan, dan ketakwaan kepada umat Islam.

Kisah ini mengandung hikmah mendalam tentang bagaimana seorang hamba harus berpegang teguh kepada Allah SWT meskipun menghadapi berbagai ujian dan tantangan. Rasulullah SAW bersabda:

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ

Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.” (HR. Tirmidzi)

Isra’ Mi’raj dirayakan setiap tanggal 27 Rajab, dan banyak umat Islam di berbagai belahan dunia memperingatinya dengan mengadakan pengajian, dzikir, serta shalat sunnah sebagai bentuk syukur atas karunia yang diberikan Allah SWT melalui peristiwa ini.

Perang Tabuk: Bentuk Pengorbanan dan Keimanan

Perang Tabuk juga menjadi salah satu peristiwa penting yang terjadi di bulan Rajab, tepatnya pada tahun 9 Hijriyah. Perang ini merupakan salah satu ujian besar bagi kaum Muslimin di masa Rasulullah SAW.

Perang Tabuk terjadi karena ancaman dari pasukan Romawi yang berencana menyerang wilayah Arab. Rasulullah SAW, dengan strategi yang matang dan penuh hikmah, memobilisasi kaum Muslimin untuk menghadapi ancaman tersebut.

Meskipun tidak terjadi pertempuran besar dalam perang ini, semangat pengorbanan dan solidaritas umat Islam sangat terlihat.

Banyak sahabat yang rela menyumbangkan harta benda mereka untuk mendukung ekspedisi perang. Bahkan, kisah sahabat Utsman bin Affan yang menyumbangkan 300 unta dan sejumlah besar harta menjadi bukti nyata keikhlasan kaum Muslimin dalam menghadapi ujian ini.

Perang Tabuk mengajarkan umat Islam tentang pentingnya persiapan, kerja sama, dan kesetiaan kepada pemimpin.

Selain itu, peristiwa ini juga menunjukkan bagaimana keimanan yang kokoh mampu mengalahkan rasa takut dan kekhawatiran.